REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat menyebutkan sebanyak 103 TKI berada di penampungan Kedutaan Besar RI di Damaskus, Suriah, untuk dipulangkan.
Sebanyak 30 dari 103 TKI tersebut sudah dalam persiapan untuk dipulangkan. Ia mengatakan jika ada larangan terbang di Suriah, maka evakuasi TKI atau WNI dilakukan melalui jalur darat ke Lebanon dan Jordania terlebih dahulu sebelum diterbangkan ke Indonesia.
Sejak konflik di Suriah pada Maret 2011, pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri membentuk tim penanganan penyelamatan TKI atau WNI, yang diberangkatkan langsung ke negara tersebut.
Pemerintah, ujarnya, terus bekerja keras memulangkan TKI/WNI dari Suriah akibat situasi keamanan yang semakin tidak kondusif.
Pihak KBRI hingga kini, menempatkan petugasnya di sekitar wilayah utama konflik yakni Homs, Hama, dan Daraa guna mengevakuasi para TKI/WNI.
Berdasarkan data dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Informasi (Puslitfo) BNP2TKI, total penempatan TKI di Suriah mencapai 11.760 orang. Sebanyak 11.559 orang merupakan TKI Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) dan 201 orang lainnya merupakan TKI sektor formal yang bekerja di pengguna berbadan hukum atau perusahaan.
Jumhur menyebutkan sejak Februari-Mei lalu, Kementerian Luar Negeri telah memulangkan 233 orang termasuk satu jenazah dalam 10 gelombang penerbangan ke Indonesia, untuk kemudian diantar oleh petugas BNP2TKI ke daerah asal mereka ke Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Lampung, dan Sulawesi Selatan.
Sementara itu pemerintah memberlakukan kebijakan penghentikan sementara (moratorium) penempatan TKI ke Suriah sejak 9 Agustus 2011.