REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Terkait kasus proyek Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID), Partai Amanat Nasional akan terus membela kadernya, Wa Ode Nurhayati.
“Selama itu untuk mengungkap kasus-kasus korupsi di tubuh DPR, kami akan selalu membela dia,” ujar Anggota DPR RI dari Fraksi PAN, Taslim Chaniago di Jakarta, Sabtu (6/9).
Dia pun mengatakan, komunikasi antara orang-orang di partainya dan Wa Ode tetap berjalan. Apalagi sampai hari ini perempuan itu masih aktif sebagai kader PAN.
Pria asal Sumatra Barat itu berpendapat, kasus yang menyeret rekan separtainya tersebut masih harus dibuktikan secara hukum. Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID), kata dia, bisa saja diraup kepala daerah yang bersangkutan.
“Namun tidak tertutup pula kemungkinan dana proyek tersebut dikorupsi anggota DPR atau pun pengusaha-pengusaha yang terlibat di dalamnya,” imbuh mantan anggota Banggar DPR itu. Karenanya, partai berlambang matahari tersebut sangat menginginkan kasus ini segera terungkap dan dituntaskan.
Taslim menilai kasus korupsi PPID terjadi karena daerah belum siap untuk merealisasikan program tersebut. Di samping itu, dia pun menduga ada yang mengubah proposal proyek tersebut di tengah jalan. Akibatnya, ada daerah yang mendapat ‘jatah’ besar, ada pula yang tidak dapat kucuran DPID sama sekali.
Menurut simulasinya, terang Taslim, proposal PPID masuk ke pemerintah pusat dari pemerintah daerah. Banggar hanya menetapkan kriteria daerah yang berhak mendapatkan bantuan proyek tersebut. “Sementara yang membagi dan menetapkan besaran DPID ke daerah-daerah itu urusan pemerintah.”