Senin 11 Jun 2012 09:27 WIB

Wow, Tari Saman Bikin Warga Prancis Terpukau

Pertunjukan Tari Saman dari Aceh
Foto: antara
Pertunjukan Tari Saman dari Aceh

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON---Beragam busana tradisional daerah di Indonesia mulai dari Nangroe Aceh Darussalam sampai Papua yang dikenakan remaja Perancis berhasil menarik perhatian penonton Festival La Fete des Bannieres du Monde 2012 yang berlangsung di kota di Lyon, Prancis.

Kontingen Indonesia juga menampilkan keindahan seni tari Serimpi dan tari Piring, karawitan Jawa, atraksi topeng Leak Bali, dan prosesi payung Bali, ujar Minister Counsellor KBRI Paris, Arifi Saiman, Senin.

Kegiatan karnaval budaya menempuh jarak sekitar dua kilometer dari Place de la Bourse di kawasan Hotel de Ville menuju Place Bellecour juga diikuti pemuda-pemudi Perancis pengagum Indonesia, anggota PPI Lyon dan Asosiasi Franco-Indonesienne Lyon.

Para pengunjung yang memadati kawasan jalan tempat berlangsungnya acara karnaval terpukau oleh keunikan, keindahan, dan keragaman pakaian tradisional Indonesia.

Perhatian pengunjung juga tertuju pada tari Saman, suasana riuh dan tepuk tangan para pengunjung terus menggema mengiringi setiap gerakan apik para penari Saman.

Acara festival internasional tahunan ini diikuti 64 negara diantaranya Amerika Serikat, Jerman, Belgia, Luxembourg, Rusia, Norwegia, Belanda, Swiss, Turki, Portugal, Ceko, Italia, Polandia, Ukraina, Brazil, Afrika Selatan, serta Prancis sebagai tuan rumah.

Inilah kali pertama Indonesia terlibat dalam ajang serupa.

Pada setiap penyelenggaraannya kegiatan ini dilaporkan mampu menarik ribuan pengunjung. Bahkan khusus acara karnaval dan pergelaran seni budaya, disaksikan sekitar 500 ribu pengunjung.

Selama pameran, pengunjung minta informasi mengenai kunjungan wisata ke Indonesia, mulai dari soal visa turis, fasilitas akomodasi dan transportasi lokal, obyek pariwisata dan, masalah keamanan berwisata, sampai dengan soal rute penerbangan dari Prancis ke Indonesia.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement