REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -Iran mengharapkan bahwa perundingan nuklir yang akan datang di Moskow, ibu kota Rusia, akan menjadi "langkah maju" dalam menyelesaikan perbedaan-perbedaan yang ada antara Iran dan Barat. Kantor berita setengah resmi Fars memuat pernyataan Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Saleih, pada Senin (11/6).
Berbicara pada pertemuan dengan tamunya mantan presiden Majelis Nasional Austria Werner Fasslabend di Teheran pada Minggu, Salehi menekankan bahwa kemajuan dalam perundingan mendatang antara Iran dan P5+1 (lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman) di Moskow tergantung pada pembentukan suasana saling percaya, kata laporan itu.
"Dalam suasana yang berlaku saling percaya dan niat baik, saya berharap kita harus menyaksikan kemajuan dalam pembicaraan Iran-P5 +1," katanya. Selama kunjungan, Fasslabend menekankan bahwa masalah nuklir Iran harus diselesaikan melalui cara diplomatik, kata laporan itu.
Putaran berikutnya pembicaraan antara Iran dan P5+1 dijadwalkan akan dilangsungkan di Moskow pada 18-19 Juni. Negara-negara Barat dan Amerika Serikat mencurigai Iran mengembangkan senjata nuklir di balik program nuklir sipilnya. Tetapi Teheran berkali-kali menegaskan bahwa program nuklirnya untuk kepentingan damai, untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat di negaranya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika