Senin 11 Jun 2012 18:39 WIB

Ruhut dan Yani Nyaris Adu Jotos

Rep: M Akbar Widjaya/ Red: Heri Ruslan
Anggota Komisi III DPR RI Ruhut Sitompul
Foto: Antara
Anggota Komisi III DPR RI Ruhut Sitompul

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Adu jotos nyaris terjadi antara anggota Komisi III DPR-RI Fraksi Demokrat, Ruhut "Poltak" Sitompul dengan anggota Komisi III DPR-RI Fraksi PPP, Ahmad Yani.

Peristiwa memalukan ini terjadi di tengah seriusnya Rapat Dengar Pendapat antara Komisi III DPR-RI dengan Komisi III DPR, Senin (11/6) di gedung DPR-RI Jakarta.

Perseteruan kedua politisi itu terjadi ketika Ahmad Yani tengah menyampaikan pandangannya terkait berbagai kasus yang sedang ditangani kejaksaan. Sedang asik-asiknya berbicara, Ruhut ikut bicara dengan mengeluarkan kata-kata bernada ejekan.

"Mantap. Lanjutkan. Oke," kata Ruhut.

Merasa pendapat-pendapatnya diejek, Yani tidak terima. Emosinya naik dan langsung meminta Ruhut tutup mulut. Yani juga meminta pimpinan rapat Komisi III mengeluarkan Ruhut dari ruangan.

"Diam kau Ruhut Saya sedang bicara. Saya minta Ruhut dikeluarkan," kata Yani sambil menudingkan tangan ke arah Ruhut.

Mendapat ancaman dari Yani, Ruhut pun tidak tinggal diam. Dengan nada sarat emosi dia tantang balik Yani. "Kalau Anda sedang bicara memang saya tidak boleh bicara? Jangan mentang-mentang jenggot Anda panjang saya takut,'' tantang Ruhut agak mengejek.

Ucapan Ruhut yang di luar dugaan kian menyulut emosi Yani. Tanpa pikir panjang Yani langsung meminta Ruhut ke luar ruangan untuk menyelesaikan masalah secara jantan. ''Keluar kau kalau berani. Mari selesaikan diluar secara jantan,'' Yani menantang balik.

Merasa suasana kian tak terkendali, Azis Syamsudin, salah satu pimpinan rapat meminta keduanya menghentikan pertengkaran dan bersikap dewasa. "Rapat sebaiknya dilanjutkan. Tolong bapak-bapak bersikap dewasa. Malu dilihat masyarakat dan media," kata anggota Fraksi Gokar ini.

Tak menggubris ucapan Azis, Yani memutuskan ke luar ruangan. Dia kembali mengajak Ruhut keluar untuk menyelesaikan masalah. Ditantang Yani Ruhut hanya bisa ngeles (menghindar).

''Ngapain gua mesti keluar. Kamu sama saja membangunkan macan tidur," kata Ruhut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement