REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA-Jawa Timur (Jatim) merupakan basis terbesar pondok pesantren di Indonesia. Ironisnya, juga merupakan pemilik lokalisasi terbesar. Sebab, setidaknya ada 44 lokalisasi di Jatim. Untuk itu, Menteri Sosial RI, Salim Segaf Al Jufri menargetkan, masalah PSK di Jatim selesai akhir 2013 nanti.
Penyelesaian yang diinginkan Mensos dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut bukan merelokasi mereka (PSK), namun dengan merehabilitasi dan mengeluarkan mereka dari jurang pekerjaan itu. Jika hanya merelokasi, dikuatirkan hanya akan memindahkan masalah ke daerah lain.
Mensos berharap, penyelesaian masalah ini berangkat dari kesadaran pelaku sendiri. Sebab, dirinya percaya, PSK juga memiliki hati nurani dan menganggap pekerjaan yang selama ini mereka jalankan bertentangan dengan agama.
"Secara pribadi saya berharap masalah prostitusi Jatim selesai akhir 2013," kata dia usai membuka workshop Penanganan WTS di Surabaya, Selasa (12/6).
Salim menambahkan, harus ada target yang dicanangkan untuk dicapai dalam penyelesaian masalah ini. Terlebih, saat ini, ada sekitar 100an pihak baik akademisi, ulama, dan LSM yang ikut mensukseskan penyelesaian ini. Menurut Salim, harus ada pembagian yang detail soal tugas pada masing-masing instansi agar ada kesatuan gerak menyelesaikan PSK di Jatim.
Saat ini, di wilayah Jatim, masih ada sekitar 47 lokalisasi dengan 7.127 PSK yang tersebar di 33 Kabupaten/ Kota. PSK-PSK tersebut dibawah koordinasi 1.031 mucikari.
Dari jumlah itu, 6 diantaranya ada di Surabaya dengan 534 mucikari dan 2.231 PSK. Nantinya, tambah Salim, cerita sukses penanganan PSK di Jatim akan menjadi contoh penanganan PSK di daerah lain.