REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah mengusulkan untuk menghapus subsidi listrik bagi kelompok pelanggan rumah tangga yang memiliki beban listrik hingga 6600 VA. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, segmen ini merupakan kelompok mampu sehingga tidak membutuhkan bantuan pemerintah untuk membeli listrik.
“Memang-kan yang kaya sudah semestinya tarifnya tidak disubsidi,” katanya di sela-sela rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Selasa (12/6). “Masak iya orang kaya punya kolam renang perlu disubsidi lagi,”. Menurutnya, dengan ini subsidi bisa mengalir ke kelompok yang membutuhkan.
Selain itu, ia pun mengaku pemerintah juga mengusulkan untuk memotong subsidi bagi pelanggan rumah tangga dengan beban listrik 3500 VA dan 2200 VA. Ia menjamin khusus untuk tiga kelompok lainnya, yakni pengguna listrik dengan beban 1300 VA, 900 VA dan 450 VA tidak aka nada kenaikan listrik.
Sementara itu, Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Nur Pamudji, mengaku sebagai operator pihaknya akan mengikuti aturan. “Kami tunduk pada keputusan pemerintah,” ujarnya.
Berdasarkan data PLN, rumah tangga mendominasi pangsa pasar listrik hingga 41,1 persen. Dari total keseluruhan, pengguna paling banyak berada di kelompok 900 VA sebanyak 13,3 persen, disusul 450 VA sebesar 11,4 persen dan 1300 VA sebesar 7,6 persen.
Sementara untuk kelompok rumah tangga dengan beban listrik 2200 VA, PLN mencatat terdapat 4,4 persen pelanggan. Untuk 3500 VA terdapat 2,7 persen pelanggan sedangkan 6600 VA terdapat 1,7 persen pelanggan.