Kamis 14 Jun 2012 10:24 WIB

Australia Bangun Jaringan Cadangan Laut Terbesar di Dunia

Rep: Gita Amanda/ Red: Hazliansyah
Australia, ilustrasi
Australia, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Untuk melindungi lingkungan dan akses pada makanan, Australia menciptakan jaringan cadangan laut terbesar di dunia. Jaringan ini akan membatasi penangkapan ikan serta eksplorasi minyak dan gas di laut.

Area tersebut akan melindungi sekitar 3,1 juta kilometer persegi lautan, termasuk Laut Coral dan mencakup sepertiga dari wilayah perairan di benua tersebut.

Menteri Lingkungan Hidup Australia Tony Burke mengatakan, pemerintah akan mengalokasikan dana sekitar 100 juta dolar untuk industri perikanan. Dana tersebut sebagai kompensasi atas pembatasan penangkapan ikan yang mulai berlaku akhir tahun ini.

Salah satu daerah yang sangat dilindungi adalah Laut Coral di lepas pantai timur laut Australia dan Karang Penghalang Besar (Great Barrier Reef). Kedua daerah mencakup wilayah seluas 1,3 juta kilometer.

Di dalamnya banyak terdapat terumbu dangkal yang mendukung ekosistem tropis seperti hiu, karang, spons dan berbagai spesies ikan.

Pemerintah Australia merencanankan, jaringan kelautan ini akan meningkatkan jumlah cadangan kandungan laut di lepas pantai Australia.

Burke menginginkan cadangan ini akan menjadi patokan dunia dalam perlindungan lingkungan dan keamanan akses makanan. Rencana ini untuk menjamin adanya stok ikan di masa depan dan mencegah penangkapan ikan secara berlebihan.

"Kami memiliki kesempatan untuk memulai perlindungan pada lautan, sehingga kedepannya Australia dapat memimpin dunia dalam perlindungan laut," kata Burke.

Chief Executif Kelompok Konservasi Lingkungan Australia Don Henry mengatakan, rencana tersebut akan membuat Australia menjadi pioner untuk perlindungan laut global. Namun ia memperingatkan, di wilayah terpencil di barat laut Australia rentan terhadap ancaman eksplorasi minyak dan gas.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement