REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Keluarga besar Pondok Pesantren Al Hidayah Lazuardi Madani (Lazma) Babelan, Bekasi, Jawa Barat Rabu (13/6), tampak sumringah.
Mereka kedatangan tamu istimewa dari Pengurus Lembaga Amil Zakat Nasional Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat (Laznas BSM) Jakarta.
Tak hanya bersilaturahim, rombongan Laznas BSM yang langsung dikomandani Direktur Utama Laznas BSM Kiagus M Thohir juga menyerahkan tiga buah tambak berikut 200 ribu ekor benih ikan bandeng dan udang kepada Ustadz Komarudin, sang pimpinan dan pengelola Pesantren Al Hidayah untuk ditebar di tiga tambak yang luasnya lima hektar yang berlokasi di Kampung Belendung, Desa Muara Bakti, Babelan Bekasi.
Laznas BSM --lembaga zakat yang mengelola dana zakat infak shadaqah (ZIS) karyawan Bank Syariah Mandiri (BSM) -- menyerahkan tambak tersebut untuk dikelola dengan memberdayakan para pengelola pesantren dan melibatkan para santrinya dengan sebelumnya dilakukan alih keahlian.
"Lebih kurang 200 ribu ekor benih ikan bandeng dan udang akan dikelola yang hasilnya diharapkan akan bermanfaat untuk menggerakkan kegiatan pendidikan pesantren sehingga dapat mandiri," ujar Kiagus sesaat setelah menebarkan benih ikan.
Menurut Kiagus, bantuan tersebut merupakan bentuk pendayagunaan dana zakat dalam program pemberdayaan ekonomi umat Laznas BSM. Dalam acara yang berlangsung sederhana dan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan, juga dilaksanakan program bina peternakan dan perikanan mitra umat. Program tersebut nantinya akan dilaksanakan di wilayah ekonomi lemah guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.
"Ke depan kelompok masyarkat yang akan kita bina diantaranya peternak hewan kambing, unggas. Dengan pola setiap peternak pertama yang menerima bantuan harus membantu peternak kedua pada tahun berikutnya. Hal ini diterapkan sebagai wujud kebersamaan," jelas Kiagus.
Lebih lanjut Kiagus mengungkapkan, pemberian bantuan kepada Pondok Pesantren Al Hidayah Babelan dilatarbelakangi kegigihan pimpinan dan pengurusnya yang tidak kenal lelah dalam membina anak-anak yatim dan kaum dhuafa. Untuk itu, mereka perlu diberdayakan melalui program bina perikanan yang melibatkan pengelola pesantren dan para santrinya.
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah Ustadz Komarudin, mengatakan, bantuan yang diterapkan Laznas BSM dapat menggerakkan pendidikan pesantren sehingga dapat mandiri. Menurutnya, Pesantren yang dikelolanya berdiri sejak 2004, mendidik dan menyediakan sarana belajar bagi warga di Kampung Belendung Tugu RT 01/01 Desa Muara Bakti, Babelan Bekasi. Meski dalam kondisi yang terbilang sangat terbatas dan memprihatinkan para pendidik bahu membahu menggerakkan roda kegiatan belajar mengajar agar para santri tetap dapat mengenyam pendidikan.
Pesantren yang memiliki 109 santri dengan jenjang pendidikan SD-SMA, separuh diantaranya anak yatim piatu dan dhuafa. Pihak pesantren sama sekali tidak memungut biaya dari para santrinya yang sebagian besar berasal dari wilayah sekitar yang rata-rata dari keluarga ekonomi lemah.
Ustadz Komarudin menungkapkan rasa syukurnya dan berdoa atas bantuan para muzakki Laznas BSM. ''Mudah-mudahan kami dapat menjaga amanah ini dengan baik untuk kepentingan masa depan pendidikan para santri,'' ucapnya optimistis.