Kamis 14 Jun 2012 13:21 WIB

Inilah Setumpuk Tugas untuk Menkes Baru

Rep: Esthi Maharani/ Red: Endah Hapsari
Nafsih Mboi sebagai Menteri Kesehatan
Foto: Teguh Indra/Republika
Nafsih Mboi sebagai Menteri Kesehatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Kesehatan yang baru, Nafsiah Mboi sudah resmi dilantik. Sejumlah pekerjaan dan agenda kementerian kesehatan pun sudah menanti. Terlebih lagi pucuk pimpinan kementerian sudah kosong lebih dari satu bulan.

Wakil Menteri Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan banyak pekerjaan kementerian yang belum diselesaikan. “Banyak. Misalnya mengenai BPJS Kesehatan,” katanya saat ditemui usai pelantikan di Istana Negara, Kamis (14/6).

Ia mengatakan BPJS Kesehatan ini merupakan pekerjaan besar yang sangat fundamental dan harus segera ditindaklanjuti oleh kemenkes sebagai komandannya. Karena, BPJS kesehatan ini melibatkan lebih dari 12 kementerian dan pihak lainnya. Seperti DPR, Apindo, pengusaha, hingga asosiasi buruh.

“Ini tidak mudah, persoalan yang tidak gampang dimana seluruh masyarakat Indonesia harus memiliki jaminan sosial,” katanya.

Tak hanya itu, pekerjaan besar lainnya adalah MDG’s termasuk bidang yang dikuasai Menkes baru yakni bidang Aids. Menurutnya, penanganan Aids di Indonesia masih diluar jalur. Pekerjaan tersebut juga dituntut untuk segera diselesaikan.

“Masih banyak program substansial lain yang harus dikerjakan dan menyentuh kepentingan masyarakat bawah. Ini perlu diselesaikan bersama-sama,” katanya.

Ia pun menilai, pemilihan Nafsiah Mboi sudah sangat tepat karena telah malang melintang di dunia kesehatan baik nasional ataupun internasional. Meski waktunya hanya tinggal 2,5 tahun lagi di pemerintahan Presiden SBY, Ghufron menyakini pekerjaan besar Kemenkes bisa diselesaikan.  “Kita akan bantulah,” katanya sambil tersenyum.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement