Kamis 14 Jun 2012 14:38 WIB

Diduga Mesum, Anak Punk Kritis Diamuk Massa

Anak punk (ilustrasi)
Foto: Antara/Muhammad ryan Wibowo
Anak punk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Seorang laki-laki yang disinyalir sebagai anggota dari komunitas Punk di Aceh kritis setelah diamuk massa.

Ratusan warga dari empat gampong (desa) di Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, mengejar belasan remaja putra dan putri yang disinyalir komunitas punk. Salah seorang di antaranya kritis setelah diamuk massa. Informasi yang diperoleh menyebutkan, seorang punkers yang kritis ditangkap warga di kawasan desa Dam Ceukok, kemudian dilarikan ke rumah sakit Meuraxa.

Waka Polresta Banda Aceh AKBP Sugeng Hadi Sutrisno yang ditemui di Mapolsek Ingin Jaya, Kamis, menyebutkan, aksi ratusan warga mengejar belasan anak punk itu telah dilakukan sejak Rabu (13/6) hingga Kamis (14/6) dini hari.

Warga menyebutkan, sebelum dikejar, sejumlah anak punk itu diduga sedang melakukan praktek asusila di sekitar tempat mereka berkumpul di kawasan areal persawahan Blang Gani atau berjarak sekitar 10 kilometer arah timur Kota Banda Aceh.

Warga menyebutkan, komunitas punk laki-laki dan perempuan itu telah menjadikan kawasan Blang Gani sebagai tempat berkumpul sejak beberapa bulan terakhir.

Kapolsek Ingin Jaya Iptu Ibrahim menyebutkan, aparat kepolisian langsung menuju TKP ketika memperoleh informasi terkait adanya pengejaran oleh warga.

"Saat kami bersama warga melakukan penyisiran dua orang berhasil diamankan. Kita panggil orang tua mereka untuk diberikan bimbingan. Sementara yang kritis itu juga diserahkan warga ke polisi lalu membawanya ke rumah sakit," kata dia.

"Mereka yang sudah terjebak dengan kegiatan yang menyimpang dari adat istiadat Aceh itu perlu pembinaan dan paling penting peran orangtua untuk mengarahkan anak-anaknya," kata Kapolsek saat mendampingi Waka Polresta Banda Aceh AKBP Sugeng HS.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement