Kamis 14 Jun 2012 15:11 WIB

Inilah Lulusan Terbaik Akademi Angkatan Udara

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat pada upacara penutupan pendidikan dan penyumpahan prajurit karbol Akademi Angkatan Udara (AAU) tingkat IV masukan 2008 di Lapangan Dirgantara AAU Yogyakarta, Kamis.
Foto: aau.ac.id
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat pada upacara penutupan pendidikan dan penyumpahan prajurit karbol Akademi Angkatan Udara (AAU) tingkat IV masukan 2008 di Lapangan Dirgantara AAU Yogyakarta, Kamis.

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Lulusan Akademi Angkatan Udara dari Jurusan Aeronautika Firman Kurniawan meraih Adimakayasa 2012 yang merupakan penghargaan tertinggi dari akademi yang mendidik calon perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara itu.

Penghargaan tersebut diserahkan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat pada upacara penutupan pendidikan dan penyumpahan prajurit karbol Akademi Angkatan Udara (AAU) tingkat IV masukan 2008 di Lapangan Dirgantara AAU Yogyakarta, Kamis.

Selain Adimakayasa, Firman juga meraih Tropi Gubernur AAU bersama dengan Reza Guleta Matra Hutama dari Jurusan Elektronika dan Yerick Ardyan Finandhita dari Jurusan Teknik Manajemen Industri.

KSAU mengatakan, prestasi tersebut harus dapat dipertahankan dalam penugasan di masa depan. Kehidupan dan penugasan sesungguhnya akan lebih berat dibandingkan dengan kehidupan dan penugasan dalam lingkungan pendidikan.

"Jangan sampai semangat dan kemampuan yang sudah ada justru menjadi berkurang atau malah menurun dalam penugasan selanjutnya. Jadikanlah penghargaan itu sebagai cambuk untuk selalu berusaha mencapai yang terbaik dalam penugasan di lapangan," kata Imam.

Firman mengatakan, penghargaan itu merupakan buah dari kerja keras selama menjalani pendidikan di AAU dengan selalu tampil menjadi yang terbaik dalam setiap kesempatan.

"Bagi saya penghargaan itu merupakan motivasi untuk melanjutkan pengabdian sebagai perwira TNI AU. Penghargaan itu adalah hasil dari dukungan semua pihak terutama orang tua dan rekan-rekan," katanya.

Menurut dia, penghargaan itu diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi dirinya dan rekan-rekan untuk melaksanakan program kerja dengan baik dan bagi rekan dapat mendukung program kerja yang telah direncanakan.

"Selama menjadi karbol saya tidak mempunyai resep khusus, tetapi setiap ada kesempatan akan menampilkan yang terbaik. Saya tidak pernah menunda pekerjaan jika saat ini dapat dikerjakan," katanya.

Ia mengatakan, dirinya merasa terharu bisa memperoleh penghargaan Adimakayasa di antara 124 karbol. Bagi seorang karbol, prestasi tertinggi adalah Adimakayasa.

"Saya bertekad penghargaan itu dapat menjadi bekal awal dalam mengabdi kepada negara dan bangsa," kata pria kelahiran Kulon Progo, DIY, 17 Desember 1987 itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement