Kamis 14 Jun 2012 16:58 WIB

Cameron: Seperti pada Masa Lalu, Inggris akan Mendukung Falkland

Falklands
Foto: cruises.about.com
Falklands

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Saat ulang tahun ke-30 berakhirnya perang Malvinas, Perdana Menteri David Cameron memastikan Inggris mendukung kepulauan itu tetap teguh dalam masa mendatang.

Cameron mengatakan bahwa sejak perang singkat yang berdarah, rakyat Malvinas berhasil menciptakan masa depan bagi anak-anak mereka. Kondisi itu diraih meskipun ada "ancaman serangan" dari Argentina, yang bersikeras menyatakan Inggris menduduki kepulauan tersebut.

Ulang tahun akhir dari pertempuran 74 hari antara  Inggris dengan Argentina itu dipandang kesempatan mengingat semua yang kehilangan nyawa dalam perang tersebut dan melihat ke depan, kata Cameron. "Ini adalah waktu untuk menghormati 255 prajurit Inggris, yang membayar harga paling tinggi, sehingga masyarakat kepulauan Falkland dapat hidup dalam damai dan bebas," katanya menyebut nama Inggris bagi Malvinas.

"Ini adalah waktu untuk mengungkapkan utang besar terima kasih kita kepada semua prajurit itu, yang menunjukkan keberanian menakjubkan untuk merebut kembali kepulauan tersebut," kata Cameron.

"Dalam 180 tahun belakangan, sepuluh angkatan menyebut kepulauan Falkland rumah dan berupaya keras mengamankan masa depan sejahtera untuk anak-anak mereka dan meskipun ada ancaman serangan dari laut. Mereka berhasil," katanya.

Argentina dijadwalkan menegaskan kembali pengakuan kepemilikan atas kepulauan itu pada Kamis ketika Presiden Cristina Kirchner memimpin serangan diplomatik terhadap Inggris di kantor pusat PBB di New York.

Sementara Cameron menyatakan Inggris akan terus mendukung rakyat Malvinas. Pada Selasa, pemerintahan di sana menyatakan akan menggelar penentuan pendapat umum tentang kedudukan politik kepulauan itu pada semester pertama tahun depan.

"Tekad kami mendukung warga kepulauan Falkland tidak goyah dalam tiga puluh tahun belakangan dan tidak untuk bertahun mendatang," kata perdana menteri itu.

Penentuan pendapat umum itu upaya mengakhiri sengketa sengit wilayah Inggris dengan Argentina atas kepulauan tersebut, yang meningkat pada tahun ini saat ulang tahun itu diperingati.

Cameron menyatakan penentuan pendapat rakyat itu "akan menentukan pilihan pasti warga kepulauan Malvinas selamannya". "Dan sebagaimana kami berdiri untuk kepulauan Falkland pada masa lalu, begitu pula kami untuk masa depan," katanya.

Pemerintah kepulauan itu pada Selasa menyatakan penduduk Malvinas tidak ingin diperintah Argentina. "Saya tidak ragu bahwa orang Falklands ingin kepulauan ini tetap menjadi Wilayah Seberang Lautan Inggris, yang berpemerintahan sendiri," kata Gavin Short, ketua parlemen Malvinas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement