REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Laporan sebuah media di Washington menuliskan, keprihatinan Amerika Serikat (AS) terhadap perebutan kekuasaan yang akan terjadi di Arab Saudi. Mengingat para petinggi Arab Saudi saat ini, didominasi oleh para lanjut usia.
Laporan yang dilansir Press TV, Kamis (14/6) tersebut mengatakan, sejumlah petinggi politik AS baru-baru ini mengunjungi Riyadh. Mereka prihatin dengan perkembangan politik di negara tersebut.
Sebagai contoh para pemimpin Arab yang berusia lanjut adalah Raja Arab King Abdullah saat ini berusia 87 tahun. Putra Mahkotanya yang juga menjabat Menteri Dalam Negeri Nayef bin Abdul-Aziz Al Saud kini berusia 79 tahun.
Keduanya kini sedang dalam kondisi kesehatan yang buruk. Nayef saat ini tengah berada di Swiss untuk melakukan tes medis. Ia divonis menderita diabetes dan penyakit tulang serta kanker. Sementara King Abdullah dalam beberapa tahun telah menjalani serangkaian operasi.
Para menteri kunci dan pos keamanan juga diduduki oleh putra raja yang semua berusia antara 70-80 tahun. Para politisi menyakini, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Saud Al-Faisal, Direktur Jenderal Badan Intelijen (Al Estekhbarat Al A'amah) Muqrin bin Abdul-Aziz dan Ketua Dewan Keamanan Nasional Bandar bin Sultan yang saat ini menjalankan negara. Hal tersebut menambah keprihatinan AS, terlebih saat ini banyak negara Arab menghadapi protes keras antipemerintahan.