REPUBLIKA.CO.ID, Kalangan-kalangan Hak Asasi Manusia (HAM) di Asia Tenggara mengimbau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar bertindak demi melindungi warga sipil yang terjebak dalam kekerasan antar golongan di Myanmar Barat.
Dalam pernyataan bersama, organisasi Forum-Asia, Altsean Burma, Kontras dan Lembaga Bantuan Hukum dari Indonesia (LBHI) menyuarakan kecemasan mendalam berkenaan dengan berkelanjutannya kekerasan antar golongan di kawasan Rakhine, Myanmar.
Setidaknya 25 orang telah tewas sedangkan ratusan lainnya telah mengungsi. Salah seorang anggota gerakan hak asasi manusia itu mengatakan kepada Radio Australia, Kamis (14/6) pihak berwenang di Myanmar belum berbuat banyak untuk meredakan ketegangan.
Katanya ada kecenderungan propaganda yang merisaukan, dan bukan saja pihak berwenang tidak berusaha meredakan keadaan, melainkan mereka membiarkan tuduhan-tuduhan yang mengada-ada untuk beredar, misalnya dengan menyebut masyarakat Rohingya sebagai teroris dan pengakuan bahwa negara Bagian Arakan itu sedang diserang teroris Muslim.