REPUBLIKA.CO.ID, JOHAR BARU-- Setidaknya total ada sebanyak sembilan titik atau daerah yang rawan terjadi bentrok/tawuran antar warga di wilayah Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
Jumlah minimal titik rawan ini, diinformasikan oleh wakil camat Johar Baru Ichsan R Sururi, bahwa memang merupakan kesembilan daerah yang jarang absen dari keributan antar warganya.
Kesembilan titik rawan tersebut yaitu, Jalan Rawa Sawah III (atau yang lebih dikenal dengan nama Jalan T) perbatasan antara Kelurahan Kampung Rawa dengan Johar Baru, kawasan 'Kota Paris' perbatasan Kelurahan Galur dengan Tanah Tinggi, dekat Jalan Kramat Jaya Baru.
Kemudian daerah Pasar tradisional Gembrong, Jalan Intan (Kelurahan Galur, Senen), Jalan Percetakan Negara II atau Jalan Johar Baru Utara, Jalan Pulo Gundul atau sekitar lingkungan SMK 31, Tanah Tinggi XII atau dekat KUA Johar Baru, dan Jalan Bala Dewa (Kelurahan Tanah Tinggi).
Sembilan titik minimal rawan tawuran antar warga di Johar Baru ini, tutur Ichsan sudah ada sejak sebelum dirinya menjabat sebagai wakil camat.
Menurut Ichsan pihak Kecamatan Johar Baru bersama pihak kepolisian sektor Johar Baru, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) beserta seluruh perangkat masyarakat, telah meminimalisasi dan mengantisipasi hal tersebut.
Salah satunya dengan melakukan apel malam atau sweeping seminggu tiga kali sejak tiga bulan terakhir, yaitu pada malam-malam libur.
Tempat yang menjadi target utama apel malam aparat polsek Johar Baru ialah warung-warung internet (warnet). Ichsan mengatakan, terutama warnet yang masih beroperasi di atas jam 24.00. Sebab lanjutnya, memang di saat-saat itulah gank-gank nakal (kelompok-kelompok yang diindikasikan sebagai pembuat keributan) beraktifitas, seperti nongkrong-nongkrong. Kemudian mereka menggunakan warnet sebagai titik untuk berkumpul.