Jumat 15 Jun 2012 04:34 WIB

Aceh Bebas Penyakit Sapi Ngorok

Peternakan sapi di Illinois, AS.
Foto: Charles Osgood/AP
Peternakan sapi di Illinois, AS.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, bebas terhadap penyakit sapi ngorok dan jenis penyakit menular lainnya dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Itu tercapai karena gencarnya sosialisasi tentang kesehatan hewan.

Kabid Kesehatan Hewan pada Dinas Peternakan dan Pertanian Tanaman Pangan Aceh Utara Ida Ismi di Lhokseumawe, Kamis mengatakan, hingga saat ini belum ditemukannya kasus penyakit sapi ngorok di wilayahnya.

Begitu juga dengan informasi masyarakat peternak di Aceh Utara, belum ada yang mengeluhkan terhadap penyakit yang berbahaya pada hewan ternaknya, terutama sapi.

Lebih lanjut dikatakan, meski ada laporan masyarakat peternak terhadap beberapa gangguan kesehatan pada hewan ternaknya.

Namun, katanya, tidak termasuk dalam katagori penyakit yang berbahaya atau menular yang menyebabkan kematian pada ternak, seperti gatal-gatal (scabies) dan juga kurangnya pertumbuhan yang disebabkan kekurangan gizi.

Ia mengungkapkan, pihaknya selalu melakukan pemantaun terhadap kondisi kesehatan hewan ternak di wilayah Aceh Utara dan melakukan vaksinasi SE secara rutin terhadap ternak minimal setahun sekali.

Kegiatan vaksinasi tersebut dilakukan oleh petugas kesehatan hewan yang ada di kecamatan-kecamatan, katanya.

Ismi juga mengatakan, pola peternakan yang dilakukan masyarakat di Kabupaten Aceh Utara banyak dengan pola tradisional, baik dengan sistem pengembalaan maupun pengkandangan.

Sementara jenis sapi yang banyak diternakkan warga adalah jenis sapi lokal (Aceh), di mana hampir di semua kecamatan dalam wilayah Aceh Utara, terdapat peternakan sapi yang dilakukan secara tradisional.

Sedangkan jumlah populasi sapi di Kabupaten Aceh Utara pada 27 kecamatan sebanyak 113.604 ekor, 42.588 ekor di antaranya adalah sapi jantan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement