REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah mempercepat proses evakuasi tenaga kerja Indonesia yang berada di wilayah konflik Suriah. Evakuasi diprioritaskan pada daerah-daerah rawan konflik minim perlindungan dengan situasi membahayakan keselamatan TKI.
Ada lima daerah konflik yang menjadi perhatian khusus dalam proses evakuasi yaitu Homs (tercatat 405 orang TKI/PLRT), Hama (86 TKI/PLRT), Idleb (17 TKI/PLRT), Dar’a (11 orang TKI/PLRT) dan Rif Dimasq (426 orang TKI.
Sedangkan daerah lainnya yang juga mendapat perhatian adalah Damaskus, Aleppo, Lattakia, Tartus, Raqqah, Deir Ez Zour, Sweida, Al Hasakah, dan Quneitra.
“Dalam situasi perang yang tak menentu, pengecekan dan proses evakuasi memerlukan penanganan khusus dengan waktu, tenaga dan biaya yang lebih banyak. Namun kita tidak akan membiarkan TKI dan WNI yang lain menjadi korban. Pemerintah akan sekuat tenaga memulangkan TKI dari Suriah, Kata Menakertrans Muhaimin Iskandar dalam keterangan pers, Jumat (15/6)
Muhaimin mengatakan pihak Kemnakertrans terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, KBRI Damaskus dan Atase Naker di Suriah untuk memantau perkembangan situasi di Suriah, menghubungi TKI dan majikannya serta memulangkan TKI dari Suriah.
Sejauh ini tercatat sampai tanggal 10 Juni, TKI yang telah dievakuasi mencapai 202 orang. Sedangkan pemulangan regular dan bantuan majikan mencapai 70 orang.