REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah membantah keras melakukan pembiaran di Papua. Menkopolhukam, Djoko Suyanto menyesalkan adanya pernyataan yang seolah-olah ada pembiaran atas kejadian di Papua.
"Itu tidak benar," tegasnya saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Jumat sore, (15/6). Menurutnya, proses untuk bisa menemukan tersangka pelaku teror penembakan yang terjadi beberapa bulan belakangan tidaklah mudah.
Untuk mencari pelaku teror, aparat perlu waktu untuk lakukan proses penyelidikan, penyidikan, sampai bisa ditangkapnya seseorang. Ditegaskannya, proses untuk sampai pada titik itu tidak bisa diartikan sebagai adanya pembiaran dari pemerintah.
"Proses untuk mencari tindak kejahatan itu butuh waktu, apalagi kejadian itu kan gelap dan (pelaku) bertindak perseorangan, bukan dalam kelompok yang besar dan sasarannya sporadis," katanya.
Ia pun mencontohkan beberapa kasus pelaku yang berpura-pura meminta ojek tetapi tukang ojeknya justru ditembak. Menurutnya, karena para pelaku teror kebanyakan sporadis dan bertindak sendiri, aparat keamanan belum bisa menarik kesimpulan modus yang digunakan.