Sabtu 16 Jun 2012 07:28 WIB

Pendidikan Pancasila Jangan Jadi Alat Kekuasaan

Garuda Pancasila
Garuda Pancasila

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDAR LAMPUNG -- Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan tidak boleh menjadi alat kekuasaan dalam memelihara 'status quo', demikin penggiat Sekolah Tanpa Batas, Bambang Wisudo, di Bandarlampung, Jumat.

Dia mengatakan itu dalam dialog dengan kalangan praktisi dan birokrat pendidikan serta jurnalis di sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung tentang Hasil Kajian Revitalisasi Pendidikan Pancasila.

Mantan wartawan Harian Kompas itu menegaskan, Pendidikan Pancasila bertujuan untuk mempersiapkan anak didik menjadi warga negara dewasa yang bertanggungjawab, aktif, dan berani mengambil inisiatif.

Pendiri AJI itu menyatakan, setelah dibekali Pendidikan Pancasila, akan memperkokoh keberagaman, menegakkan kedaulatan rakyat, dan memperjuangkan keadilan sosial.

Kendati dalam era demokrasi, menurutnya, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan tetap berpotensi berbahaya untuk disalahgunakan jika dipakai menyokong kekuatan yang berkuasa lalu direduksi menjadi indoktrinasi.

"Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan harus dipahami bukan sebagai proses transfer pengetahuan, nilai-nilai dan budaya dominan, melainkan sebagai proses transformasi sosial," urai Bambang yang datang bersama Tim Sekolah Tanpa Batas (STB) itu.

Ia didampingi beberapa anggota tim antara lain Lodi Paat, Jimmy Paat, Ade Irawan, dan Vicharius Dian Jiwa.

Tim STB ini kepada pemerintah dan pengambil kebijakan di tingkat lokal maupun sekolah merekomendasikan Pendidikan Pancasila perlu dikembangkan dalam kurikulum nasional di tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Sedangkan materi pengajarannya disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak didik.

Dalam kesempatan itu, Jimmy Paat mengatakan, praksis pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan tidak sekadar mengetahui serta menguasai materi saja.

Tetapi, menurutnya, harus sampai pada melakukan atau mempraktikkan pengetahuan, nilai-nilai, budaya dan ideologi tersebut.

"Karena itu, pemahaman secara mendalam dan penanaman nilai-nilai, serta kemauan untuk bertindak, perlu diberikan penekanan," ujarnya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement