REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW- Rusia menegaskan tidak berdiskusi dengan Barat mengenai rencana pengunduran diri Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Pernyataan itu ditegaskan Menteri Luar Negeri, Sergei Lavrov, Jumat (15/6).
Jurubicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland sehari sebelumnya menyatakan kemungkinan telah terjadi pembicaraan antara Rusia dan AS tentang pengunduran diri Assad.
Spekulasi bahwa Rusia-AS melakukan pembicaraan atas 'perubahan poltitik' di Suriah, dibantah keras oleh Lavrov. "Pembicaraan macam itu tak akan terjadi karena bakal berkontradiksi dengan posisi kami," ujar Lavrov dalam jumpa pers seusai pertemuan dengan Menlu Irak, Hoshyar Zebari.
"Kami tidak membuat keputusan untuk rakyat Suriah." ujar Lavrov lagi seraya menambahkan bahwa ia akan mendiskusikan bersama Zebari, terkai konferensi internasional yang diinisiatifi Rusia
Lavrov juga menyebut dua persyaratan untuk mereka yang menghadiri konferensi internasional Suriah yang digelar Rusia pada 30 Juni di Jenewa. Pertama, konferensi harus dihadiri oleh partisipan yang berhak. Kedua fokus pembicaraan ialah memfasilitasi dialog politik di Suriah, bukan membuat kepastian yang menentukan nasib rakyat Suriah.