REPUBLIKA.CO.ID, MEKSIKO CITY -Memproduksi, mengemas, mengirim dan melindungi narkoba memang butuh biaya besar. Namun ongkos terbesar bukanlah narkotika dan obat-obatan terlarang itu, melainkan orang-orang, yang mengirimkan senjata untuk mengamankan proses tadi.
Perbedaan itulah yang kemudian memunculkan praktek suap tumbuh subur. Dalam epik yang ditulis Majalah New York Times, dikisahkan bagaimana praktek tadi ikut menyokong ekonomi kartel-kartel di Meksiko.
Sebagai contoh, setiap tahu diduga para kartel narkoba menghabiskan lebih dari satu milyar dolar untuk menyuap polisi lokal. Tidak terkecuali pula itu pada orang-orang berkuasa di Meksiko, seperti mantan komandan top pasukan antinarkoba, Noe Ramirez.
Pada 2008, Ramirez didakwa memberikan informasi mengenai investigasi terhadap para kartel narkoba. Kompensasi yang ia peroleh dari informasi yang diberikannya ialah sebesar 540 ribu dolar AS per bulan.
Jumlah itu tak hanya membuat sistem perdagangan barang haram itu tetap mulus tetap juga memastikan ada 'kartu bebas keluar penjara'. Misal, bos kartel Sinalo, Joaquin Guzman, (dikenal dengan julukan El Chapo) membayar 3 juta dolar agar bisa lolos dari penjara dengan keamanan maksimum, Puente Grande pada 1993 silam.