REPUBLIKA.CO.ID,NEW DELHI—Aktivis Muslim India menggelar aksi protes terkait ketidakadilan yang dialami umat Islam dalam penanganan masalah terorisme. Dalam aksi yang berlangsung di rumah Menteri Dalam Negeri O Chidambaram, para aktivis mengatakan penanganan masalah terorisme jangan sampai menangkap muslim yang tidak terlibat.
“Jangan tangkap muslim yang tidak berdosa,” papar kordinator aksi, Shabnam Hasmi, seperti dikutip onislam.net, Sabtu (17/6). Aksi protes itu dilatarbelakangi penangkapan puluhan muslim atas tuduhan palsu.
Menurut para aktivis, tindakan itu menyebabkan Muslim tidak lagi merasa aman ketika berada di rumah. “Penangkapan membabi buta telah merajalela. Semua itu dilakukan atas nama penanganan masalah terorisme,” papar Hasmi.
Para aktivis juga menyesalkan tindakan pemerintah menangkap cendikiawan muslim Fasih Mohammad di Arab Saudi. Fasih ditangkap oleh kepolisian Saudi di rumahnya yang berada di kawasan Al-Jubail, 13 Mei lalu. Hingga kini, Fasih tidak diketahui keberadaannya.
“Apakah Fasih menjadi tahanan India atau Saudi, lantas apa yang dilakukan pemerintah,” papar Direktur HAM Asia Selatan, Ravi Nair. Menurutnya, Fasih adalah warga India. Adalah tugas pemerintah India untuk mengusut keberadaan yang bersangkutan.
Para ahli hukum terkemuka mengecam keras tindakan pemerintah India terkait kasus hilangnya cendikiawan muslim lain, Mahmood Bihar. “Anda harus mengambil sikap terkait tindakan pemerintah Saudi,” kata dia.
Nair menuduh badan intelijen menyebarkan suasana ketakutan dan suspensi terhadap minoritas Muslim. "Hari ini ada suasana ketakutan dan kecurigaan terhadap kelompok minoritas terutama Muslim. Penyebab terbesar adalah badan intelijen, "katanya. Ia mengatakan sebuah negara tidak disebut demokratis apabila badan-badan inteligen tidak memiliki akuntabilitas.
Populasi Muslim India mencapai 140 juta jiwa. Muslim India selama puluhan tahun mengeluhkan adanya penindasan dan diskriminasi.