REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Pelatih Sriwijaya Football Club Kas Hartadi berkaul akan menggunduli kepala jika tim asuhannya mengunci gelar Liga Super Indonesia dengan mengalahkan Persela di Palembang, Rabu (20/6). "Saya tidak macam-macam cuma kaul gunduli kepala jika Sriwijaya FC juara," kata Kas di Palembang, Senin (18/6).
Pelatih asal Solo itu berkaul untuk melepaskan ketegangan selama menjalani laga-laga penentu pada putaran kedua ini.
"Setiap hari berpikir terus dan sangat menguras tenaga. Malahan untuk beberapa laga saya tidak bisa tidur pada malam hari. Rasanya jika harapan terwujud baru benar-benar plong," kata mantan atlet nasional ini.
Meski "Laksar Wong Kito" selangkah lagi meraih tropi juara namun ketegangan masih meliputi benak pelatih kelahiran Solo, 6 Desember 1970 ini.
Sriwijaya FC bertengger pada puncak klasemen dengan raihan 70 angka atau membutuhkan dua poin lagi untuk mengunci gelar dari Persipura Jayapura yang berada pada urutan kedua dengan 59 angka.
Jika laga melawan Persela dapat dimenangi maka empat pertandingan tersisa tidak akan berpengaruh karena total poin yang dihasilkan mustahil terkejar Mutiara Hitam.
"Memang tinggal dua poin lagi tapi tetap belum longgar. Harapan saya tim tidak terpeleset sehingga segera menjadi juara," ujar mantan pemain Kramayudha Tiga Berlian ini.
Karir pelatih Kas terbilang berjenjang, berawal dengan melatih sebuah sekolah sepak bola Sekayu Youth Soccer Academy (SYSA) di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan pada 2006-2009, kemudian Tim Under-21 Sriwijaya FC pada 2009-2010.
Setelah itu, ia dipercaya mejadi asisten pelatih Ivan Kolev untuk mengarsiteki Laskar Wong Kito pada 2010-2011, kemudian menjadi pelatih kepala pada musim ini.
Sementara secara individu, pelatih berusia 41 tahun itu telah merasakan beberapa prestasi terbaik, seperti meraih medali emas SEA Games tahun 1991 yang hingga kini belum pernah didapatkan kembali oleh Indonesia, dan membawa Kramayudha Tiga Berlian (klub profesional asal Sumsel) menembus semifinal Liga Champions Asia.
"Sejak jadi pemain saya bercita-cita menjadi pelatih. Motivasi terbesar saat menyaksikan bagaimana Abdul Kadir (pelatih Kramayuda Tiga Berlian, Red) melatih. Dalam hati saya katakan, jika jadi pelatih akan seperti beliau," ujarnya.