REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelesaian masalah keamanan di Papua dinilai tidak bisa dengan cara kekerasan. Cara tersebut hanya akan menimbulkan masalah baru. Hal ini justru akan semakin memperkeruh kondisi keamanan di Papua. Untuk itulah, anggota DPR Fraksi PKB dari Papua, Peggi Patrisia Pattipi, meminta aparat keamanan dan semua pihak lebih serius menciptakan kondisi keamanan di Papua.
Peggi menilai, kondisi keamanan Papua semakin mencekam akibat adanya peristiwa penembakan di Papua yang tak kunjung selesai diungkap. "Terlebih sejak 2 (dua) bulan terakhir dan dua hari belakangan ini sudah lebih dari 15 korban meninggal akibat penembakan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," paparnya, Senin (18/6).
Bagi politisi PKB ini, kondisi tersebut memprihatinkan dan meresahkan masyarakat. "Pihak aparat kepolisian harus mengusut tuntas pelaku penembakan dan harus berani mempublikasikan ke masyarakat," katanya.
Peggi menilai aparat kurang bisa merangkul masyarakat. Pendekatan mereka hanya berkutat pada penindakan hukum semata. Sementara, kata dia, masyarakat menginginkan pendekatan persuasif.
"Pendekatan persuasif membuat masyarakat disana dianggap eksistensinya. Mereka butuh didengar," jelas Peggi. Penindakan hukum, jelasnya memang dibutuhkan juga, namun bukan segalanya. Persuasi dinilainya sebagai kunci untuk memecahkan masalah keamanan di Papua.