Senin 18 Jun 2012 15:52 WIB

Penembak Satpam IPB Miliki 'Bos Besar'

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Hafidz Muftisany
PELAKU PENEMBAKAN SATPAM. Polisi Polsek Dramaga memperlihatkan sketsa pelaku penembakan satpam kampus IPB di Dramaga, Bogor, Jabar, Sabtu (26/5).
Foto: Antara Foto/Jakhfairi
PELAKU PENEMBAKAN SATPAM. Polisi Polsek Dramaga memperlihatkan sketsa pelaku penembakan satpam kampus IPB di Dramaga, Bogor, Jabar, Sabtu (26/5).

REPUBLIKA.CO.ID,CIBINONG -- Satuan Reskrim Polres Kabupaten Bogor berrhasil melakukan penangkapan dua tersangka pelaku penembakan satpam IPB, Unyil dan MH.

Dari keterangan tersangka, Kasat Reskrim Polres Kabupaten Bogor, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Imron Ermawan mengatakan, bahwa kedua tersangka merupakan kakitangan dari satu 'Bos Besar' yang saat ini sedang dilakukan pengejaran.

"Mereka ada yang mendanai. Bos mereka yang memetik hasilnya," kata Imron kepada wartawan, di Mapolres Kabupaten Bogor, Senin (18/6) kemarin.

Menurut Imron, Bos Besar tersebut adalah aktor yang memerintahkan mereka untuk melakukan kejahatan, penyandang dana, dan menyiapkan semua fasilitas bagi kakitangan yang melakukan kejahatan.

Ditangkapnya Unyil, kata Imron sekaligus memastikan bahwa dua pucuk senjata organik yang ditemukan di Sukabumi beberapa waktu lalu, adalah senjata yang digunakan kedua tersangka untuk menghabisi nyawa Suhardi, dan Supriatna, satpam IPB yang memergoki aksi pelaku.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَّقَوْلِهِمْ اِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيْحَ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُوْلَ اللّٰهِۚ وَمَا قَتَلُوْهُ وَمَا صَلَبُوْهُ وَلٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۗوَاِنَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِيْهِ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ ۗمَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ اِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوْهُ يَقِيْنًاۢ ۙ
dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya.

(QS. An-Nisa' ayat 157)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement