REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Kepolisian Resor Bogor kini memburu bos besar yang mendanai dan memasok senjata bagi ke dua pelaku penembak satpam Institut Pertanian Bogor dalam menjalankan aksinya.
"Kedua pelaku ini hanya bertindak sebagai 'pemetik'. Ada bos besar yang mendanai setiap aksi para pelaku ini, termasuk memasok senjata api rakitan yang digunakan keduanya," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Bogor, AKP Imron Ermawan, di Bogor, Senin (18/6).
Imron menyebutkan, saat ini pihaknya sedang melakukan pengejaran terhadap bos besar yang namanya sudah disimpan oleh petugas.
Peran bos besar tersebut selain mendanai setiap aksi kedua pelaku, juga memasarkan hasil curian dan membekali para anggotanya dengan senjata api rakitan.
"Bos ini sudah sejak awal kita kejar. Secepatnya bos besar ini kita tangkap, dari sini kita akan tahu dari mana senjata api rakitan ini berasal," katanya.
Menurut Imron, bos besar tersebut juga memiliki banyak anggota spesialis pencuri sepeda motor dengan senjata api selain Unyil dan MH. Bos tersebut mengoordinis pencuri sepeda motor di wilayah Bogor.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, jajaran Reskrim Polres Bogor berhasil menangkap Unyil, satu dari dua pelaku penembak Satpam IPB yang sempat buron selama kurang lebih tiga minggu setelah peristiwa penembakan terjadi pada Jumat (25/5) lalu.
Unyil ditangkap oleh petugas gabungan Polres Bogor dibantu Polda Lampung dan Polsek Lampung Timur, di salah satu desa di Kecamatan Melinting, Kabupaten Lampung Timur. Sebelumnya, Polres Bogor Rabu (30/5) juga berhasil menangkap MH, rekan Unyil, di wilayah Sukabumi.
Dalam penangkapan Unyil, petugas terpaksa melayangkan tiga tembakan yang mengenai kaki kiri dan kanan pelaku, saat dia mencoba melarikan diri dari aparat.
Pada saat penangkapan MH, petugas telah mengamankan barang bukti dua senjata api rakitan jenis revolver, lima proyektil peluru, 12 kunci leter T, satu sepeda motor. Sementara pada saat penangkapan Unyil, petugas mengamankan dua telepon genggam dan satu senjata tajam badik.
Peristiwa penembakan Satpam IPB terjadi Jumat (25/5) di depan parkiran Masjid Al-Hurriyah Kampus IPB Dramaga. Dua orang satpam, Supriatna dan Suhardi tewas diberondong peluru para pelaku.