REPUBLIKA.CO.ID, Fase keempat ialah saat Allah SWT menetapkan pembalasan atau mengambil keputusan tentang kelanjutan hidup manusia di akhirat. Berdasarkan penghitungan amal, Allah SWT menetapkan siapa yang berhak masuk ke surga dan siapa yang harus ke neraka.
Orang yang lebih banyak kebajikannya dimasukkan ke surga dan siapa yang kejahatannya lebih banyak akan dibuang ke neraka.
Hal itu dinyatakan Allah SWT dalam ayat-Nya, “Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.” (QS. Al-Qariah: 6-9).
Allah juga berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka. Mereka masuk ke dalamnya pada hari pembalasan. Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu.” (QS. Al-Infithar: 13-16).
Dari ayat-ayat Alquran diketahui bahwa di dalam surga penuh kenikmatan dan kelezatan serta setiap orang yang masuk ke dalamnya dapat merasakan kenikmatan dan kelezatan itu.
Seperti digambarkan pada ayat, "Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga), mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup mereka yang penuh kenikmatan. Mereka diberi minum dari khamar mumi yang dilak (tempatnya)." (QS. Al-Muthafifin: 22-25).
Orang-orang yang beriman akan masuk surga dan kekal di dalamnya, seperti digambarkan dalam ayat, “Allah telah menyediakan bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS. At-Taubah: 89).
Neraka merupakan tempat yang paling buruk dan hina sebagaimana digambarkan dalam ayat, "Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim.” (QS. Ali Imran: 151).
Selain tempat itu sebagai yang terburuk, kehidupan di dalamnya digambarkan pula sebagai kehidupan yang menyedihkan dan mengerikan, seperti yang antara lain diungkapkan dalam ayat, “Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan? Banyak muka pada hari itu tunduk terhina, bekerja keras lagi kepayahan, memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minum (dengan air) dari sumber yang sangat panas. Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (QS. Al-Ghashiyah: 1-7).