REPUBLIKA.CO.ID, Raja Abdullah segera mengangkat Pangeran Salman diangkat menjadi putra mahkota Kerajaan Arab Saudi, setelah wafatnya Pangeran Nayef.
Penentuan Putra Mahkota Kerajaan Arab saudi berbeda dengan kerajaan-kerajaan di Eropa.
Keputusan akhir penunjukkan putera mahkota dapat tergantung pada Dewan Kesetiaan, yang bersidang untuk menyetujui keputusan Raja Abdullah.
Tidak seperti kerajaan di Eropa, ahli waris tahta di Arab Saudi tidak ditentukan dari ayah ke anak tertua, namun dari sepanjang garis saudara, yang lahir dari Ibn Saud.
Pangeran Salam adalah Putra Mahkota ketiga. Sebelumnya, Pangeran Sultan, meninggal pada Oktober 2011. Terakhir, Pangeran Nayef juga wafat.
Sumber dekat keluarga kerajaan mengatakan Nayef meninggal tiba-tiba di Jenewa setelah mendapat perawatan atas keluhan lututnya. Ia berumur 78 tahun ketika meninggal.
Sejumlah pengulas mengatakan keputusan paling sulit dalam menentukan ahli waris terjadi jika garis dari anak laki-laki Ibn Saud habis dan cucu laki-laki harus dipilih sebagai pangeran mahkota.
"Keluarga Saud akan berpikir apa akan terjadi jika pada acara tersebut, raja kurang sehat, dan tidak ada cara lain, mau tak mau harus menyerahkan peran putera mahkota kepada cucu dalam waktu 48 jam. Anda akan menemukan seorang pangeran tua," kata peneliti dari Royal United Services Institute, yang bermarkas di Qatar, Michael Stephens.