Selasa 19 Jun 2012 06:36 WIB

ISI Yogya Ngamen di Termini Roma

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Suasana senja di penampungan tuna wisma Caritas Diocesana di kawasanTermini Roma yang biasanya diwarnai cengkerama kaum tuna wisma dan para sukarelawan, mendadak berubah saat pengrawit dan penari dari ISI Yogyakarta tiba.

Kelompok seni ISI berada di Italia dalam rangka kegiatan muhibah budaya di Italia tersebut tampil menghibur kaum tuna wisma yang berada di shelter tersebut.

Sekretaris Tiga KBRI Tatasuci Vatikan Bonifacius R. Wijayanto kepada ANTARA London, Selasa (19/6) mengatakan kegiatan amal didukung KBRI Vatikan, ISI Yogyakarta dan Caritas Diocesana Roma berlangsung dengan sangat sederhana diadakan di kantin Caritas Diocesana.

Para pengrawit duduk beralaskan kain putih dan para penari menari diatas panggung lantai keramik yang kusam, tanpa peralatan konser maupun tata cahaya yang spektakuler.

Kondisi seperti ini tidak mengurangi meriahnya acara hiburan amal ini apalagi penonton menikmati hiburan yang menampilkan berupa langgam dan tari tradisional dari Jawa Tengah dan Jawa Barat yang dikemas dengan durasi kurang lebih 45 menit.

Hal ini didukung para penari ISI Yogya yang jsangat komunikatif dengan penonton, dan mengajak tuna wisma tersebut menari bersama-sama.

Meskipun sangat asing di telinga, nampak bahwa para tuna wisma tersebut menikmati dan memberikan apresiasi dengan kehadiran kelompok ISI Yogyakarta untuk menghibur mereka.

Rektor ISI Yogyakarta Prof. A.M. Hermien Kusmayati, dalam kesempatan terpisah menyampaikan penampilan untuk kaum papa semacam ini sebagai untuk mengingatkan seni bagi semua insan, baik mereka yang beruntung memiliki hidup yang baik maupun yang papa.

Dubes RI untuk Takhta Suci, Budiarman dalam kesempatan terpisah menyebutkan kegiatan pertunjukan amal ISI Yogyakarta merupakan wujud kepedulian terhadap kaum papa, selaras dengan pandangan Takhta Suci.

Dikatakannya Takhta Suci senantiasa memperhatikan kehidupan kaum papa, yang salah satunya ditunjukkan dengan kegiatan Caritas, termasuk Caritas Diocesana Roma, berupa penyediaan shelter bagi kaum tuna wisma.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement