Selasa 19 Jun 2012 10:02 WIB

Obama Akui Hak Nuklir Iran

Red: Hafidz Muftisany
 Vladimir Putin dan Barack Obama
Foto: (Carolyn Kaster/AP)
Vladimir Putin dan Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, LOS CABOS-- Amerika Serikat mulai membuka diri untuk mengakui hak Iran dalam akses energi nuklir dengan syarat tujuan damai. Washington mengklaim akan berkomitmen dalam perundingan untuk mencari jalan keluar penyelesaian krisis Iran

Hal ini terungkap dalam pertemuan Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah pernyataan bersama, Senin (18/6) di arena pertemuan G-20 Los Cabos Meksiko.

"Tujuan kami adalah adalah penyelesaian yang mengedepankan keuntungan timbal balik, dan menemukan solusi Iran bersama negara P5+1 di petemuan Moskow 18-19 Juni ini," ungkap pernyataan tersebut.

Obama menegaskan masih ada ruang dan waktu untuk solusi diplomatik dari sengketa energi nuklir Iran. Komentar ini muncul dalam pertemuan hari pertama negara P5+1 (Lima anggota tetap DK PBB plus Jerman) di Moskow. Sebelumnya perundingan telah dilakukan di Irak pada Mei dan Turki pada pertengahan April.