REPUBLIKA.CO.ID, LOS CABOS-- Amerika Serikat mulai membuka diri untuk mengakui hak Iran dalam akses energi nuklir dengan syarat tujuan damai. Washington mengklaim akan berkomitmen dalam perundingan untuk mencari jalan keluar penyelesaian krisis Iran
Hal ini terungkap dalam pertemuan Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah pernyataan bersama, Senin (18/6) di arena pertemuan G-20 Los Cabos Meksiko.
"Tujuan kami adalah adalah penyelesaian yang mengedepankan keuntungan timbal balik, dan menemukan solusi Iran bersama negara P5+1 di petemuan Moskow 18-19 Juni ini," ungkap pernyataan tersebut.
Obama menegaskan masih ada ruang dan waktu untuk solusi diplomatik dari sengketa energi nuklir Iran. Komentar ini muncul dalam pertemuan hari pertama negara P5+1 (Lima anggota tetap DK PBB plus Jerman) di Moskow. Sebelumnya perundingan telah dilakukan di Irak pada Mei dan Turki pada pertengahan April.
Delegasi Iran kali ini diwakili oleh Sekretaris Dewan Keamanan Tertinggi Iran, Saeed Jalili dan delegasi P5+1 dipimpin oleh kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Actherine Ashton.