Selasa 19 Jun 2012 17:12 WIB

Herlini: Kondom Gratis Berarti Legalitas Zina

Katakan tidak untuk seks bebas/ilustrasi
Foto: ant
Katakan tidak untuk seks bebas/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Baru saja dilantik, Menteri Kesehatan (Menkes), Nafsiah Mboi, membuat sebuah gebrakan kampanye penggunaan kondom untuk kelompok seks berisiko, termasuk remaja dan masyarakat.

Tujuannya untuk mencegah kehamilan berisiko juga menurunkan angka aborsi. Menurut data BKKBN angka aborsi di Indonesia mencapai 2,3 juta remaja. Nafsiah menyatakan kampanye penggunaan kondom selaras dengan MDGs poin 6, yaitu memerangi HIV/AIDS.

Namun, kebijakan itu menuai reaksi dari berbagai pihak. “Kami sangat menyesalkan statemen ibu Menkes yang mengatakan akan membuat gebrakan menggalakkan penggunaan kondom untuk kelompok seks berisiko termasuk kepada remaja dan masyarakat. Justru dengan itu pemerintah melegalkan seks bebas (Zina) dengan alasan mensosialisasikan penggunaan kondom,” ujar Anggota Komisi IX Herlini Amran di Gedung DPR, Selasa (19/6).

Legislator Partai Keadilan Sejahtera ini mengatakan, semestinya Pemerintah lebih meningkatkan penyuluhan pengetahuan komprehensif terkait program kesehatan reproduksi wanita bagi remaja usia di bawah 15 tahun, karena masih jauh dari target yang dicanangkan sebesar 65 persen, hanya tercapai 11,4 persen pada tahun 2011.

Menurutnya, Hal lain yang perlu diperhatikan Pemerintah adalah meningkatkan pengkhususan sosialisasi kepada komunitas berisiko atau rentan.

“Karena berdasarkan hasil survei perubahan perilaku yang dirilis Kemenkes, malah 55 persen dari keseluruhan infeksi baru HIV dan kasus AIDS disebabkan oleh hubungan seks heteroseksual, atau naik dua persen dibandingkan lima tahun lalu,” ujarnya.

Herlini mengatakan bahwa justru yang terpenting itu Kemenkes harus lebih mendorong penyusunan regulasi tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di seluruh daerah, dan penyuluhan penggunaan kondom di berbagai lokasi yang beresiko terjadinya penularan seperti kafe, lokalisasi, lembaga pemasyarakatan dan tempat kerja di lepas pantai, pertambangan, dan kawasan hutan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement