REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada trend positif dari hasil survei yang dilakukan LSI menyangkut elektabilitas Hatta Rajasa sebagai calon presiden.
Elektabilitas Hatta meningkat dari di bawah lima persen menjadi 8.1 persen.
“PAN mengapresiasi hasil survei itu,” kata Sekretaris Jendral Partai Amanat Nasional (PAN), Taufik Kurniawan saat dihubungi Republika, Selasa (19/6).
Berkaca dari hasil Pemilu 2009, survei LSI membuktikan popularitas figur Hatta Rajasa terus meningkat. Pada 2009 angka suara PAN berada dikisaran 6,8 persen. Bila survei LSI menyatakan elektabilitas Hatta di angka 8,1 persen ini menandakan adanya dukungan tambahan dari masyarakat di luar PAN.
Taufik menyatakan kecenderungan politik masyarakat sudah bergeser. Sebelumnya politik aliran menjadi kekuatan partai, sekarang politik figur yang justru menjadi kekuatan. Menyikapi kenyataan itu, PAN terus berusaha memberdayakan kader-kadernya hingga ke tingkat ranting untuk menguatkan figur Hatta Rajasa di masyarakat.
Sejauh ini usaha para kader PAN cukup lumayan. Dari hasil kunjungan DPP PAN bersama Hatta Rajasa ke pesantren-pesantren di Jawa Timur, terlihat penerimaan yang cukup baik pada figur Hatta. Hal ini ditandai dengan tidak adanya resistensi dari kalangan pesantren nahdhiyin kepada Hatta yang notabennya keluarga besar Muhammadiyah.
Taufik menyatakan, yang menarik dari hasil survei LSI adalah meningkatnya elektabilitas Hatta Rajasa terjadi saat Hatta belum mendeklarasikan diri sebagai calon presiden.
Menurutnya, pengajuan Hatta sebagai Capres murni karena dorongan dari internal PAN. Dikatakan Taufik, Hatta Rajasa baru akan mendeklarasikan diri sebagai Capres PAN pada saat 2013 nanti.
“Pak Hatta sangat memperhatikan fatsun politik. Sekarang beliau masih berkonsenterasi dengan tugasnya sebagai menteri,” ujar Taufik.