REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Ratusan distributor farmasi melakukan aksi mogok memasok obat-obatan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Moeloek Bandar Lampung, hingga Rabu (20/6). Aksi setop kirim obat ini, lantaran pihak RSUD tidak menepati janji untuk membayar utang obat selama Januari hingga Juni 2012.
Pemutusan pengiriman obat-obatan tersebut, membuat beberapa bagian pelayanan medis RSUD tersebut mengalami hambatan. Beberapa obat yang diperlukan pihak medis, terkendala karena stok tidak tersedia lagi. Akibatnya, pihak pasien terpaksa mencari dan membeli obat-obat di luar lingkungan RSUD.
Direktur Utama RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung, Torry Duet Irianto, mengakui ada keterlambatan pembayaran utang RSUD kepada pihak distributor farmasi, yang menjadi mitra rumah sakitnya. “Ini hanya keterlambatan administrasi saja,” kata Torry.
Ia membantah bila kejadian ini mengganggu pelayanan medis di rumah sakit milik Pemerintah Pprovinsi Lampung tersebut. Menurut dia, pelayanan medis tetap berjalan sebagaimana biasanya.
Ia menyebutkan keterlambatan ini karena masalah administrasi anggaran yang tidak bisa langsung cair, karena harus melalui beberapa tempat dulu. Padahal, anggaran untuk obat-obatan rumah sakit sudah tersedia, namun ada beberapa administrasi yang lambat, sehingga pencairan ikut terlambat.