REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat dan Israel menghalalkan segala cara untuk menghentikan Iran melanjutkan program nuklirnya.
Kedua negara itu kini bekerja sama mengembangkan sebuah virus komputer canggih bernama ‘Flame’ untuk mengganggu aktivitas nuklir Iran.
Washington Times melansir, malware dalam jumlah besar telah disusupkan ke jaringan komputer Iran. Malware itu akan memetakan dan memonitor setiap aktivitas yang dilakukan Iran.
Aksi sabotase tersebut melibatkan National Security Agency, CIA, dan militer Israel.
Flame disebut diciptakan sebagai langkah persiapan menuju perang cyber terhadap Iran. Sebelumnya, AS dan Israel pernah menciptakan virus Stuxnet yang sempat berhasil melumpuhkan perangkat-perangkat pengayaan nuklir Iran.
“Ini adalah persiapan menuju satu bentuk lain dari peperangan super rahasia,” kata seorang mantan petinggi intelejen AS seperti dilansir The News International, Rabu (20/6).
Spekulasi yang berkembang, AS ikut berperan dalam pengembangan Flame bersama Israel. Namun, kolaborasi antara kedua negara belum dapat dikonfirmasi.
Berdasarkan analisa peneliti pertahanan komersial, Flame memiliki kesamaan DNA dengan Stuxnet.