REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Satu perusahaan pelayaran Rusia, Rabu (20/6), membantah terlibat dalam pengirim senjata dan helikopter tempur secara ilegal ke Suriah saat media memberitakan Moskow mengirim senjata ke negara yang dilanda konflik itu.
Surat kabar Inggris Sunday Telegraph sebelumnya melaporkan kapal MV Alaed yang dioperasikan oleh Femco, satu perusahaan pelayaran yang berpangkalan di Pulau Sakhalin Rusia mengangkut helikopter-helikopter tempur tujuan Suriah.
Surat kabar itu mengatakan kapal itu membawa helikopter-helikopter tempur Mi-25 dari pelabuhan Kaliningrad Rusia, tempat peralatan itu dikirim untuk diservis dan diperbaiki.
"Laporan-laporan tentang tindakan-tindakan ilegal pemimpin kapal, MV Alaed itu tidak akurat. Kapal itu kini sedang melakukan perlayan komersial reguler, yang sepenuhnya sesuai dengan peraturan internasional," kata Femco dalam satu pernyataan.
Femco menegaskan pihaknya telah dikenal oleh para kliennya karena "dapat dipercaya dan integritas bisnisnya" dan menyatakan pihaknya tidak ingin merusak kredibilitasnya.
"Kami sangat menghargai reputasi kami dan bermaksud akan menjaga prinsip-prinsip ini pada masa depan," katanya.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menuduh Rusia meningkatkan aksi kekerasan dengan mengirim helikopter-helikopter tempur ke Suriah, yang menurutnya "sedang dalam perjalanan".
Rusia mengatakan pihaknya tidak melakukan pengiriman baru helikopter-helikopter tempur ke Suriah dan hanya melakukan perbaikan helikopter-helikopter yang dikirim ke sana dalam bebarapa tahun lalu.