Kamis 21 Jun 2012 08:26 WIB

Korban TKI di Malaysia Gunakan Paspor Palsu

Rep: A.Syalaby Ichsan/ Red: Hafidz Muftisany
Penembakan (ilustrasi)
Foto: asaljangan.com
Penembakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu korban tenaga kerja indonesia yang ditembak oleh polisi diraja Malaysia dipastikan menggunakan paspor palsu. Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian luar negeri, Tatang Budi Utama Razak mengungkapkan paspor TKI tersebut menggunakan identitas seorang tenaga kerja wanita.

"TKI inisial M paspor palsu. Dikeluarkan Kantor Imigrasi Jakarta Timur. Nomor paspor atas nama seorang TKW asal Lombok Sukinah Sanih,"ungkap Tatang melalui pesan singkat kepada Republika, Rabu (20/6) malam.

Sementara untuk TKI lain berinisial H, datanya belum bisa dilacak. Menurut Tatang, hingga saat ini baru TKI berinisial S yang paspornya dipastikan asli. Menurutnya, paspor S dikeluarkan Kantor Imigrasi Lumajang. Proses verifikasi pun sudah dilakukan atas bantuan Polsek setempat yang turut mencari keluarganya.

Masalah paspor palsu, ungkap Tatang, bukan menjadi hal baru. Menurutnya, selama ini banyak ditemukan TKI masuk ke Malaysia dengan identitas palsu sehingga menyulitkan pihak KBRI untuk melakukan pendataan.

 

Sebelumnya, tiga TKI yang bekerja di Malaysia ditembak polisi diraja Malaysia hingga tewas pada Selasa (19/6). Tiga TKI tersebut, yakni Sumardiono, Marsudi dan Hasbullah. Pemerintah Malaysia mengklaim bahwa penembakan tersebut akibat perlawanan dengan senjata api yang dilakukan oleh TKI. Mereka dikejar oleh polisi karena diduga akan melakukan perampokan

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement