Kamis 21 Jun 2012 16:39 WIB

Lapan Cek Benda Diduga Meteor di Tangerang

Meteor
Meteor

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir melakukan penelitian terhadap benda yang diduga meteor di sebuah rumah di Kawasan Oleg Desa Sentul, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.

"Untuk langkah pertama, Badan Pengawas Tenaga Nuklir akan melakukan pengecekan lokasi jatuhnya benda sebelum dilakukan penelitian," kata Humas Lapan, Elly yang ditemui di lokasi di Tangerang, Kamis (21/6).

Ia mengatakan, prosedur tersebut dimaksudkan untuk mengetahui tingkat radiasi dari benda itu bila memang meteor atau benda asing yang berasal dari luar angkasa.

Sedangkan pengangkatan barang, Elly menjelaskan akan dilakukan setelah penelitian dan memastikan jenis barang tersebut.

"Kita belum bisa pastikan barang tersebut karena masih dugaan jadi harus dilakukan penelitian mendalam," katanya.

Pantauan di lapangan, peneliti yang melakukan pemeriksaan itu dari Lapan berjumlah satu orang dan Bapeten sebanyak dua orang.

Disebutkan, kejadian meteor jatuh terjadi pukul 05.00 WIB, ketika saksi mata, warga Desa Sentul, Riswan sedang tidur di dalam rumah. Sebelum benda yang diduga meteor itu jatuh, ia mendengar suara kencang.

Benda itu langsung jatuh menghantam atap rumah serta sepeda motor dengan Nomor Polisi A 5068 FB yang berada persis di sampingnya. Setelah benda terjatuh, kemudian muncul debu yang sangat banyak.

Namun, dirinya tidak merasakan panas apapun termasuk percikan api dari sumber benda tersebut. Hanya saja, betis kaki sebelah kanan mengalami lecet.

Setelah itu, dirinya kemudian menghubungi atasannya dan memberitahu aparat kepolisian setempat. Lalu, secara gotong royong, warga mengeluarkan sepeda motor yang terkubur bersama benda tersebut.

"Motornya sudah hancur tidak berbentuk lagi karena terhantam benda tersebut dan terkubur sedalam satu meter," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement