Kamis 21 Jun 2012 17:51 WIB

Masjid Agung Tuban, Laksana Panorama Dongeng 1001 Malam (1)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Masjid Agung Tuban, Jawa Timur.
Foto: mmgalleri.com
Masjid Agung Tuban, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, Bila anda sedang berada di sekitar alun-alun Kota Tuban, pasti anda akan melihat sebuah bangunan besar nan megah yang berdiri kokoh di sebelah barat alun-alun kota. Ya, itulah Masjid Agung kebanggaan masyarakat Tuban.

Masjid yang didirikan pada abad ke-15 Masehi, yakni pada masa pemerintahan Adipati Raden Ario Tedjo (Bupati Tuban ke-7), letaknya tidak jauh dari kompleks makam Sunan Bonang, salah seorang Wali Songo. Raden Ario Tedjo sendiri merupakan Bupati Tuban pertama yang memeluk Islam.

Kota Tuban, bagaimanapun tidak dapat dipisahkan dari nama besar Sunan Bonang. Meski Kota Tuban bukan satu-satunya kota tempat Sunan Bonang berdakwah, tetapi karena ia dimakamkan di Tuban, maka tidak salah jika ia sering disebut Sunan Tuban. Ada pula yang menyebutkan makamnya di Lamongan.

Seperti para wali yang lain, Sunan Bonang juga mendirikan sebuah masjid sebagai pusat kegiatan dakwahnya. Masjid Astana itulah nama masjid yang didirikannya, yang kini menjadi bagian dari bangunan kompleks makam Sunan Bonang.

Bangunan masjid kecil yang didirikan Sunan Bonang ini kemudian berkembang menjadi tempat ibadah sekaligus tempat dilangsungkannya kegiatan belajar dan mengajar mengenai Islam.

Dalam perkembangan selanjutnya, bangunan masjid ini diperluas menjadi bangunan masjid yang dikenal sebagai Masjid Agung Tuban saat ini. Masjid Agung Tuban, yang dahulu bernama Masjid Jami, sempat mengalami beberapa kali renovasi.

Renovasi pertama kali dilakukan tahun 1894, yakni pada masa pemerintahan Raden Toemenggoeng Koesoemodiko (Bupati ke-35 Tuban). Saat itu Raden Toemenggoeng Koesoemodiko menggunakan jasa arsitek berkebangsaan Belanda, BOHM Toxopeus.

Renovasi selanjutnya dilakukan tahun 1985, di mana bangunan masjid mengalami perluasan. Kemudian, di tahun 2004 dilakukan kembali renovasi bangunan Masjid Agung Tuban oleh pemerintah Kabupaten Tuban.

Renovasi yang dilakukan kali ini meliputi pengembangan satu lantai menjadi tiga lantai, menambah sayap kiri dan kanannya dengan mengadopsi arsitektur bangunan berbagai masjid terkenal di dunia serta penambahan enam menara masjid dengan luas 3.565 meter persegi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement