REPUBLIKA.CO.ID, HALIM -- Sebanyak 22 orang menjadi korban pesawat Fokker A2708 yang jatuh di Lanud Halim Perdana Kusuma, Kamis (21/6) petang. Komandan Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusumah, Asep Adang mengatakan, ada sepuluh orang yang tewas, sepuluh orang luka-luka dan dua orang dirawat di ICU.
Kesepuluh orang yang meninggal adalah Mayor penerbang Herry Setiawan, Lettu Penerbang Paulus Adi, Letda Penerbang Sahroni, Kapten Tek Agus Supriadi, Sersan Mayor Sih Mulato, Serka Wahyudi, Sertu Purwo, putra mayor Johannes bernama Brain (6 taun), Navrin (2), Pembantu.
Sayangnya, Asep belum bisa menyebutkan kesepuluh nama korban yang mengalami luka ringan. Sementara itu untuk korban yang dirawat di ICU salah satunya adalah istri mayor Johannes bernama Martina. Kesemua korban dirawat di Rumah Sakit Esnawan Antariksa, Pusat Angkatan Udara Halim Perdana Kusuma.
Korban yang meninggal akan disemayamkan di Hanggar skuadron dua malam ini, untuk selanjutnya diterbangkan ke sejumlah daerah seperti Ujung Pandang, Jogja, Solo dan Madiun esok harinya. Selain melukai sejumlah korban, dampak jatuhnya pesawat juga menyebabkan sejumlah rumah dinas menjadi korban.
Dijelaskan Asep, ada delapan rumah yang terbakar dan satu tertimpa reruntuhan pesawat. Rumah tersebut berlokasi di Jalan Branjangan, Kompleks Rajawali, Halim Prdana Kusumah. Rumah yang tertimpa adalah rumah Mayor Johannes, Ali Muhammad, Wiharto, Sukartono, Muhlisin, Ali M, Garahadi, Letkol Azwa.