REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Suara ledakan yang diikuti oleh baku-tembak yang berlanjut telah terdengar di dekat satu hotel di tempat wisata Danau Qargha di pinggiran barat Kabul, Jumat pagi, kata seorang pejabat keamanan Afghanistan kepada Xinhua.
Pejabat itu, yang tak ingin disebutkan jatidirinya, mengatakan dikhawatirkan ada korban jiwa saat beberapa anggota Taliban masih terlibat pertempuran melawan pasukan keamanan di hotel tersebut, sekitar 10 kilometer di sebelah barat pusat Kabul, Ibu Kota Afghanistan.
Penduduk lokal mengatakan baku-tembak telah berlangsung selama berjam-jam setelah sekelompok petempur Taliban menyerang hotel itu pada tengah malam, demikian laporan Xinhua.
Ditambahkannya, anggota faksi santri tersebut bersenjatakan granat berpeluncur roket dan senapan mesin berat. Mereka mengatakan pesta perkawinan yang padat pengunjung menjadi sasaran dan beberapa orang masih disandera di dalam hotel tersebut.
Taliban Afghanistan mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dan mengatakan orang kaya Afghanistan dan orang asing telah menggunakan hotel itu untuk melakukan "pesta liar" pada hari libur keagamaan, Jumat (22/6).
Sehari sebelumnya, sekitar 20 anggota Taliban dibunuh dalam operasi yang dilakukan pasukan Afghanistan dan pasukan koalisi --yang dipimpin NATO, dalam 24 jam terakhir, kata Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Kamis (21/6).
"Kepolisian Nasional Afghanistan (ANP), tentara dan pasukan Koalisi melancarkan 13 operasi pembersihan di Kabul, Nangarhar, Laghman, Kandahar, Helmand, Zabul, Uruzgan, Logar, Paktia dan Provinsi Farah, dan menewaskan 20 gerilyawan Taliban bersenjata selama 24 jam terakhir," kata kementerian itu dalam satu pernyataan yang memperbarui keterangan tentang operasi harian untuk media.
Mereka juga menemukan dan menyita senjata selain menahan lima tersangka, kata pernyataan itu, tanpa mengatakan apakah ada korban di pihak pasukan keamanan. Namun, kelompok Taliban, yang mengumumkan peluncuran serangan musim semi pada 3 Mei melawan tentara Afghanistan-NATO, tidak mengeluarkan komentar apa pun.
Pasukan Afghanistan dan sekitar 130.000 tentara koalisi pimpinan NATO baru-baru ini meningkatkan operasi pembersihan terhadap Taliban dan gerilyawan lain di seluruh negeri tersebut. Tetapi sebagai pembalasan, gerilyawan membalas dengan serangan bunuh diri dan pemboman pinggir jalan, khususnya di bagian selatan dan timur negara itu.