Jumat 22 Jun 2012 21:04 WIB

Penyanderaan & Serbuan Taliban di Hotel Berakhir, 18 Orang Tewas

Adegan saat pertempuran antara milisi Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan di Hotel Spozhmai, yang terletak di pinggir danau. Milisi Taliban menyerang hotel, Jumat (22/6) dan membunuh 18 orang
Foto: Reuters
Adegan saat pertempuran antara milisi Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan di Hotel Spozhmai, yang terletak di pinggir danau. Milisi Taliban menyerang hotel, Jumat (22/6) dan membunuh 18 orang

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL,– Milisi Taliban dengan persenjataan lengkap membunuh 18 orang--sebagian besar warga sipil--dalam serangan Jumat (22/6). Insiden itu, menurut pejabat Afghan, terjadi di Hotel Spozhmai, terletak di pinggir danau, kawasan utara Kabul.

Pertama, milisi membunuh penjaga keamanan hotel, lalu menyerbu ke dalam dan mulai menembaki tamu-tamu yang tengah menyantap makan malan. Beberapa tamu berhasil meloloskan diri sementar yang lain disandera ketika penyerang baku tembak dengan pasukan keamanan Afghan yang tiba di lokasi 12 jam kemudian.

Polisi Kabul mengatakan lima penyerang ditembak mati pada pertengahan Jumat, mengakhiri drama penyerangan dan penyanderaan.

Presiden Afghan, Hamid Karzai mengutuk insiden itu, serangan terbaru dalam pekan ini sekaligus tanda bahwa milisi taliban kian keras dengan sikap onfensif pada musim panas, alih-alih menunggu pasukan internasional menarik mundur. Serangan di hotel, yang berjarak setengah jam bermobil dari ibu kota, juga menjadi peringatan bahwa Taliban masih bisa memberi pukulan di dekat kursi pemerintahan Afghanistan.

Empat belas warga sipil Afghanistan, tiga penjaga keamanan dan seorang polisi Afghan terbunuh dalam serangan, ungkap direktur kriminal Kepolisian Kabul, Mohmmad Zahir. "Sementara tiga tamu melompat ke danau dan bersembunyi di dalam air," imbuhnya.

Sementara, menurut jurubicara Taliban, Zabiullah Mujahid, mengatakan serangan terhadap hotel dilakukan karena para orang asing yang menginap di sana menenggak alkohol. Tak hanya itu, para tamu juga dianggap berpartisipasi dalam aktivitas yang dilarang oleh Islam. Polisi Kabul membantah tudingan tersebut.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement