Jumat 22 Jun 2012 23:33 WIB

Masjid Putra Malaysia, Masjid Terapung di Atas Danau (4-habis)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Masjid Putra di Putrajaya, Malaysia.
Foto: en.wikipedia.org
Masjid Putra di Putrajaya, Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, Seperti diketahui, Pemerintah Malaysia sengaja menjadikan kawasan Putrajaya sebagai pusat pemerintahan. Seluruh gedung pemerintah yang berada di kompleks Putrajaya sudah interkoneksi dengan gedung lainnya.

Di sini juga dibangun sejumlah gedung untuk tempat tinggal karyawan. Dengan demikian, tidak ada alasan lagi bagi setiap karyawan untuk datang terlambat ke kantor.

Saat ini, Pemerintah Malaysia juga sedang membangun lagi sebuah masjid di pinggir Danau Putrajaya ini. Jarak antara Masjid Putra dan Masjid yang diberi nama Masjid Putrajaya ini sekitar dua kilometer. Dengan demikian, karyawan di gedung pemerintahan yang berada jauh dengan Masjid Putra, dapat melaksanakan ibadah di Masjid Putrajaya.

Wajib berbusana Muslim

Masjid Putra kini menjadi masjid kebanggaan Malaysia. Masjid ini menjadi salah satu tujuan wisata utama Kuala Lumpur. Ratusan wisatawan berkunjung ke masjid ini setiap harinya. Tak hanya kalangan Muslim, umat nonMuslim juga kerap berkunjung ke sana.

Namun, masjid yang merupakan salah satu mercusuar Putrajaya ini terbilang cukup unik dalam menerima tamunya. Tidak setiap pengunjung dapat langsung memasuki pelataran atau bagian dalam masjid. Pihak pengelola masjid sengaja membuat peraturan bahwa semua pengunjung dapat menikmati keindahan kawasan Masjid Putra, tetapi harus berpakaian yang menutup aurat.

Beberapa petugas keamanan, baik perempuan maupun laki-laki selalu siap-siaga di depan pintu gerbang dan meminta para pengunjung untuk memakai baju jubah panjang, yang telah disediakan pengelola Masjid Putra. Jubah tesebut tidak hanya diwajibkan bagi pengunjung nonMuslim, tetapi juga bagi pengunjung Muslim yang cara berpakaiannya dianggap kurang pantas. Misalnya, mengenakan rok mini atau busana tanpa lengan.

Ada dua warna jubah berikut dengan kerudungnya, yakni merah muda dan biru. Jubah berwarna merah muda diperuntukkan bagi pengunjung nonMuslim, baik laki-laki maupun perempuan. Sedangkan jubah berwarna biru, diperuntukkan bagi pengunjung Muslim. Kendati ada peraturan tersebut, hal itu tidak menghalangi minat para wisatawan dari luar Malaysia untuk berkunjung ke Masjid Putra.

Setelah bertukar baju dengan jubah panjang tersebut, para pengunjung dapat melihat-lihat keindahan kawasan Masjid Putra. Selain melihat-lihat keindahan masjid, para pengunjung Muslim bisa masuk ke dalam masjid untuk menunaikan shalat. Dan, pengunjung nonMuslim dilarang masuk ke dalam masjid dan hanya diizinkan masuk di halaman depan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement