Senin 25 Jun 2012 08:38 WIB

Al-Arbain Haditsan, Ringkasan 40 Hadis (3-habis)

Rep: Nashih Nashrullah/ Red: Chairul Akhmad
Kitab (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Kitab (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Syeikh Yasin memulai kitabnya dengan enam kitab hadis mu’tabar yang menduduki ranking utama. Keenam kitab itu adalah Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Daud, Jami’ At-Turmudzi, Sunan An-Nasa’i, dan Sunan Ibnu Majah.

Tak ketinggalan, kitab Muwaththa’ karya Imam Malik, baik yang berasal dari riwayat Yahya maupun Muhammad menyusul dalam deretan keenam kitab tersebut.

Sedangkan tiga kitab yang termasuk deretan terakhir dalam kitab Syekh Yasin adalah kitab As-Sunnah karya Al-Kai, Hilyat Al-Awliya’ karya Abu Nu’aim Al-Ashfahani, dan kitab Amal Al-Yaum wa Al-Lailah karya Ibnu As-Sinni.

Sebagai contoh, hadis pertama yang disebutkan dalam kitab itu terdapat dalam kitab Shahih Bukhari tentang landasan haji qiran atau menunaikan ibadah haji sekaligus umrah. Riwayat hadis tersebut diperoleh Syekh Yasin dari Syekh Hafsh Umar bin Hamdan Al-Mahrasi At-Tunisi, seorang pakar hadis di Arab Saudi.

Sanad yang disampaikan oleh Syekh Hafsh tak terputus dan menyambung hingga Muhammad bin Ismai’il Al-Bukhari, sementara sanad yang dimiliki Al-Bukhari tersambung dengan Ibnu Abbas dan Umar bin Khathab.

Hadis tersebut berbunyi, “Saya (Umar bin Khathab) mendengar Rasulullah bersabda saat berada di lembah Al-Aqiq (sebuah lembah yang dekat Baqi’ yang berjarak 4 mil dari Madinah), ‘Seorang utusan dari Tuhanku mendatangiku suatu malam dan berkata, ‘Shalatlah di lembah yang diberkah ini dan berniatlah umrah dan haji (qiran)’.”

Syekh Yasin lantas memberikan sedikit keterangan tentang hadis itu. Menurutnya, derajat hadis tersebut adalah sahih. Imam Bukhari meriwayatkannya dalam Kitab Al-Hajj dengan redaksi dan sanad sama persis. Hadis itu juga dirwayatkan oleh beberapa pakar, antara lain Abu Daud dan Ibnu Majah dalam kitab Sunan-nya, Ibnu Abi Syaibah dari kitab Al-Mushannaf, dan Ibnu Al-Jarud dalam kitab Shahih-nya. 

Konsistensi

Konsistensi Syekh Yasin dalam memaparkan tiap hadis yang dinukilnya terjaga dengan apik hingga pembahasan terakhir. Di pengujung karyanya itu, ia mengutip sebuah hadis dari kitab karya Ibnu As-Sinni bertajuk Amal Al-Yaum wa Al-Lailah. Menggunakan sanad dari Syekh Umar bin Abi Bakar Bajunaid, ia menukil sebuah hadis riwayat Anas bin Malik Al-Anshari.

Diriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang laki-laki keluar dari rumah, ucapkanlah: Bismillahi alaihi tawakkaltu alallahi la haula wala quwwata illa billah (Dengan menyebut nama Allah aku bertawakkal kepada Allah tidak ada daya dan upaya kecuali dengan Allah). Maka, seketika itu juga dikatakan padanya, ’Engkau telah dijaga, diberikan petunjuk, dan dicukupi’.”

Dia berkata, ‘Setan malu bertemu dengannya lalu setan tersebut bertemu dengan setan lainnya dan berkata, ‘Bagaimana bisa menggoda seorang laki-laki yang telah dijaga, diberi petunjuk, dan telah dicukupkan’.”

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement