Senin 25 Jun 2012 09:26 WIB

Antisipasi Kekeringan di Bulan Puasa, BPBD Bogor Siaga Darurat

Memasuki musim kemarau banyak kolam ikan atau tambak dilanda kekeringan di kawasan Marunda, Jakarta Utara, Jumat (9/9). (Republika/Agung Supriyanto)
Memasuki musim kemarau banyak kolam ikan atau tambak dilanda kekeringan di kawasan Marunda, Jakarta Utara, Jumat (9/9). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor melakukan siaga darurat kekeringan guna menghadapi musim kemarau 2012. Berkaca pengalaman sebelumnya,  BPBD diimbau siaga dengan melakukan koordinasi guna menyiapkan ketersediaan air bersih untuk masyarakat.

"Sesuai dengan imbauan Gubernur Jawa Barat, agar setiap BPBD daerah melakukan siaga darurat kekeringan," kata Kepala Seksi Logistik BPBD Kabupaten Bogor Budi Aksomo di Bogor, Senin.

Ia menjelaskan, siaga darurat kekeringan diterapkan pada 2012 menyusul kekeringan di sejumlah daerah pada 2011.

BPBD Kabupaten Bogor telah menjalin kerja sama dengan PDAM Tirta Kahuripan sebagai perusahaan penyedia jasa air bersih, untuk menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat saat musim kemarau. Kerja sama BPBD dengan PDAM Tirta Kahuripan itu, katanya, telah berlangsung sejak 2011.

Pihak PDAM telah menyediakan truk pengangkut air bersih untuk distribusi bantuan kepada daerah-daerah yang kekeringan. "Tahun lalu PDAM telah menyalurkan 68 ribu liter air ke sejumlah daerah yang mengalami kekeringan," katanya.

Pada 2012, kata Budi, BPBD dengan PDAM menyiagakan air bersih dengan jumlah sesuai kebutuhan di lapangan. Kebutuhan air yang disediakan selain air bersih, juga untuk keperluan irigasi maupun lainnya.

Ia mengatakan, berbagai alternatif akan dilakukan saat musim kemarau datang seperti pembuatan sumur dan mencari mata air untuk menyalurkan air ke perkampungan yang mengalami krisis air bersih. "Kita berharap kekeringan yang terjadi pada tahun lalu tidak terulang lagi, tapi jika itu terjadi BPBD siap siaga menyediakan air bersih. Diperkirakan musim kemarau akan masuk bertepatan dengan Bulan Ramadhan," ujar Budi yang juga Ketua Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Bogor itu.

Ia mengatakan, sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor yang masuk daerah rawan kekeringan seperti Jonggol, Cariu, Tajur Sari, Caringin, dan Bojong Koneng.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement