Senin 25 Jun 2012 11:30 WIB

Menkes: Sekolah Hanya Memberi Pendidikan Kesehatan Reproduksi

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Hazliansyah
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) memberi ucapan selamat kepada Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi (kiri) dan Suaminya Aloysius Benedictus Mboi (tengah) seusai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/6). Dalam kesempatan yang sama Kepala Negara
Foto: Antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) memberi ucapan selamat kepada Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi (kiri) dan Suaminya Aloysius Benedictus Mboi (tengah) seusai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/6). Dalam kesempatan yang sama Kepala Negara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi membantah program pembagian kondom gratis juga akan disosialisasikan ke sekolah-sekolah. Menurutnya, sekolah sebagai basis pendidikan hanya akan memberikan pendidikan seks kepada remaja. Artinya, pendidikan seks kepada remaja lebih ditujukan agar remaja memiliki pendidikan agama, moral dan kesehatan reproduksi.

Hal itu, kata Menkes, nantinya akan membuat para remaja memiliki ketahanan iman dan mental untuk menolak perilaku bersesiko baik seks, narkoba, mapun obat perangsang dan sebagainya sehingga laju pertumbuhan dan penularan HIV/AIDS dapat ditekan.

Sebelumnya menkes mengatakan bahwa kampanye kondom pada remaja usia 15-24 tahun akan dilakukan di tempat-tempat tertentu, yakni di tempat pelacuran dan sejumlah tempat yang disinyalir menjadi tempat praktek pelacuran seperti panti pijat, tempat pariwisata dan sebagainya.

Namun Nafsiah memaparkan, dalam program itu, pemerintah hanya memberikan kondom gratis pada kalangan tidak mampu. Alasannya, kemiskinan jangan dijadikan alasan untuk penularan penyakit, bukan juga alasan untuk tidak mendapatkan pelayanan.

Apalagi, program ini hanya menyasar sekitar 25 persen. Sementara sisanya didorong untuk membeli kondom sebagai salah satu tanggung jawabnya terhadap kesehatan masyarakat.

Namun, yang terbaik, kata menkes, tetap tidak melakukan seks beresiko. ''Kalau kita bicara dengan tokoh agama dan semua yang peduli terhadap remaja, tahu bahwa sebenarnya kita harus bersatu padu untuk membantu remaja agar mempunyai ketahanan iman. Mental yang kuat, dan harus bisa melindungi mereka terhadap VCD porno, narkotika, perangsang nafsu seks, dan sebagainya,'' pungkas dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement