Senin 25 Jun 2012 11:59 WIB

Genjot Produksi Minyak, Irak Ajak Perusahaan Migas RI

Red: Endah Hapsari
Kilang minyak Irak di Basrah.
Foto: AP
Kilang minyak Irak di Basrah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Deputi Perdana Menteri untuk Energi Irak Hussain Ibrahim Saleh Al-Shahristani mengundang perusahaan minyak dan gas Indonesia untuk mengikuti tender pembangunan di Irak yang kini sedang dilaksanakan secara besar-besaran. "Peluang di bidang energi sangat besar karena Irak sedang berusaha meningkatkan produksi minyaknya," kata juru bicara Wapres Yopie Hidayat ketika menjelaskan pertemuan Wapres Boediono dengan Hussain Ibrahim Saleh Al-Shahristani, di Kantor Wapres, Jakarta, Senin.

Selain itu, kata Yopie, Irak juga sedang membangun kompleks petroleum dan gas. Di luar proyek energi, lanjutnya, Irak juga sedang banyak membangun infrastruktur seperti jalan, pelabuhan udara dan pelabuhan. "Perlu partisipasi perusahaan dari luar negeri," katanya.

Hussain Ibrahim Saleh Al-Shahristani, kata Yopie, menjelaskan bahwa sudah banyak perusahaan luar negeri yang masuk ke Irak, seperti dari China, Eropa, Korea dan AS. "Setiap minggu pasti ada tender yang dilakukan secara terbuka," kata Yopie.

Deputi Perdana Menteri Irak itu mengatakan investor Indonesia ditunggu untuk berpartisipasi karena seharusnya perusahaan Indonesia cukup mampu bersaing.

Selain itu Irak juga mengundang tenaga-tenaga profesional Indonesia untuk bekerja di Irak.? Al-Shahristani mengatakan tenaga Indonesia tidak perlu takut ke Irak karena kondisinya sudah aman.

Yopie mengatakan pada Selasa (26/6) akan ada penandatanganan nota kesepahaman antara Irak dengan Indonesia dalam masalah migas. Saat ini, katanya, sudah ada perusahaan Indonesia seperti Pertamina, yang masuk ke Irak. Namun jumlahnya masih sangat sedikit.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement