Senin 25 Jun 2012 21:15 WIB

Mujahidah: Sumayyah binti Khubat, Syahid Mempertahankan Islam (1)

Rep: Susie Evidia/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: Blogspot.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Islam menghargai perempuan. Berbeda dengan masa sebelum Islam, kaum hawa dianggap tidak berguna. Ibu dengan bayi perempuan dipandang sebagai aib. Tak sedikit bayi perempuan tak berdosa harus menemui ajalnya. Mereka dibunuh.

Pada masa Rasulullah, banyak bermunculan sosok-sosok perempuan luar biasa. Kehadiran mereka memberikan inspirasi luar biasa. Mereka tampil sebagai perempuan salehah, memiliki semangat juang ke medan perang, hingga berjihad demi menegakkan agama Allah. Pantaslah jika mereka mendapat balasan surga.

Muslimah yang beruntung berhak atas janji itu ialah Sumayyah binti Khubath. Sosok perempuan yang tegar, sabar, memiliki keimanan, dan keyakinan yang kuat mempertahankan akidah Islam. Bersama suaminya, Yasir bin Amir bin Malik, dan anaknya, Ammar bin Yasir, menghadapi cercaan dan siksaan dahsyat kafir Quraisy.

Diriwayatkan, orang-orang kafir Quraisy murka terhadap Sumayyah dan keluarganya akibat keteguhan iman mereka. Yasir disiksa hingga wafat mengenaskan. Sumayyah bergeming. Keimanannya semakin kuat.

Tiap siksaan yang dideranya, ia istikamah berujar, “Rabb kami adalah Allah.” Melihat penyiksaan itu, Rasulullah bersabda, “Sabarlah wahai keluarga Yasir. Sesungguhnya tempat yang dijanjikan kepada kalian adalah surga.”

Sumayyah dengan ikhlas menjawab, “Sesungguhnya aku telah melihatnya (surga) dengan jelas, wahai Rasulullah.”

Doa juga pernah terlontar dari Rasulullah SAW untuk keluarga Sumayyah. Ammar mengadu siksaan pedih yang dialami kedua orang tua serta dirinya sendiri. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, kami mendapat siksaan yang sangat keras.”

Rasulullah SAW bersabda, “Bersabarlah, wahai Abul Yaqzhan (julukan lain bagi Ammar). Ya Allah, janganlah Engkau siksa seorang pun dari keluarga Yasir dengan api neraka.”

Gigih mempertahankan Islam membuat kemarahan para pemuka Quraisy memuncak. Terutama, pimpinan Quraisy, Abu Jahal. Ia tidak segan menyiksa dan menganiaya. Sumayyah menerima siksaan dengan tombak yang ditusukkan ke tubuhnya hingga meninggal.

Karena itu, ia didaulat sebagai Muslimah yang mati syahid pertama kali. Imam Mujahid berkata, “Syahid pertama dalam Islam ialah ibunda Ammar, Sumayyah. Ia ditikam Abu Jahal dengan menggunakan tombak, tepat di ulu hatinya.”

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement