Senin 25 Jun 2012 21:31 WIB

Masjid Istiqlal, Gaya Arsitektur Islam Modern (1)

Rep: Nidia Zuraya/ Red: Chairul Akhmad
Presiden AS Barack Obama dan istri, Michelle Obama saat berpose bersama Imam Masjid Istiqlal, KH Ali Mustofa Yakub.
Foto: Reuters/Jason Reed
Presiden AS Barack Obama dan istri, Michelle Obama saat berpose bersama Imam Masjid Istiqlal, KH Ali Mustofa Yakub.

REPUBLIKA.CO.ID, Hampir seluruh umat Islam di Indonesia mengenal Masjid Istiqlal, Jakarta. Masjid kemerdekaan ini merupakan salah satu masjid kebanggaan umat Islam di Indonesia.

Tidak saja karena namanya yang mengingatkan pada peristiwa kemerdekaan Republik Indonesia, tetapi masjid ini juga merupakan yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Sejumlah tokoh mancanegara pernah mengunjungi masjid ini, seperti Pangeran Charles, mantan presiden Amerika Serikat Bill Clinton, mantan Presiden Libya Muammar Qadafi, hingga Presiden Amerika Serikat saat ini, Barack Obama.

Keberadaan masjid ini memang telah lama menjadi pusat perhatian warga Indonesia ataupun wisatawan mancanegara. Kemegahan serta kapasitas masjid yang dapat menampung ribuan jamaah membuat masjid ini memiliki daya tarik tersendiri.

Terletak di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, bangunan Masjid Istiqlal berdiri di atas tanah seluas hampir empat hektare (ha). Bangunan Masjid Istiqlal yang termasuk salah satu bangunan bersejarah ini dibangun pada masa pemerintahan presiden pertama RI, Ir Soekarno. Gagasan awal agar dibangunnya Masjid Istiqlal datang dari sejumlah tokoh agama.

Pada tahun 1953, sejumlah ulama mencetuskan ide untuk mendirikan masjid megah yang akan menjadi kebanggaan warga Jakarta sebagai ibukota negara dan juga rakyat Indonesia secara keseluruhan. Selain itu, masjid tersebut juga merupakan perwujudan rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia dari tangan penjajah.

KH Wahid Hasyim, selaku Menteri Agama RI ketika itu, melontarkan ide pembangunan masjid itu bersama-sama dengan H Agus Salim, H Anwar Tjokroaminoto, dan Ir Sofwan. Para tokoh Islam ini kemudian mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh sekitar 300 ulama di bawah pimpinan KH Taufiqurrahman.

Ide itu kemudian diwujudkan dengan membentuk Yayasan Masjid Istiqlal pada 7 Desember 1954 dan mengangkat H Anwar Tjokroaminoto sebagai ketuanya. Nama Istiqlal diambil dari bahasa Arab yang berarti merdeka sebagai simbol dari rasa syukur bangsa Indonesia atas kemerdekaan yang diberikan oleh Allah SWT.

Masjid Istiqlal mulai didirikan pada 1961. Peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan masjid dilakukan oleh Presiden Soekarno pada 24 Agustus 1961. Setelah memakan waktu pembangunan sekitar 17 tahun, pada 1978 berdirilah bangunan masjid dengan luas hampir mencapai empat hektare. Bangunan masjid ini terdiri atas gedung utama, gedung serbaguna, teras raksasa, menara, dan ruang wudhu yang berada di lantai dasar.

Gaya Islam modern

Masjid Istiqlal ini bergaya arsitektur Islam modern. Di balik gagahnya bangunan Masjid Istiqlal ini, tersirat berbagai simbol ajaran Islam. Masjid Istiqlal menerapkan prinsip desain minimalis dan secara umum terdiri atas bangunan utama, bangunan pendahulu dengan teras pendamping, teras raksasa terbuka, teras keliling, dan bangunan menara. Konstruksi bangunannya berlantai lima dan didominasi batu marmer dan besi antikarat mulai dari lantai, dinding, hingga kubahnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement