REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Sebanyak 131 warga asing yang berasal dari berbagai negara saat ini berada di Rumah Detensi Imigrasi Belawan, Sumatera Utara. Kasubag Humas Kantor Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Sumatera Utara, Safawi, di Medan, Senin (25/6) , mengatakan semua orang asing itu bermasalah misalnya, masuk secara gelap, tidak memiliki dokumen keimigrasian, pencurian ikan di perairan Indonesia, dan pencari suaka.
Kini mereka menunggu untuk dipulangkan ke negara masing-masing. Kehadiran orang asing di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Belawan, menurut dia, dalam setiap bulannya terus bertambah dan dia khawatirkan tempat penampungan itu mengalami kelebihan kapasitas.
"Ini menjadi pemikiran, mengingat keterbatasan jumlah penampungan orang asing di Rudenim Belawan," kata Safawi. Warga asing yang saat ini masih dititipkan di Rudenim Belawan, kata dia, sebagian diamankan petugas dari Tanjung Balai, Asahan, Sibolga, Belawan, dan Medan.
"Mereka masuk ke Indonesia atau ke wilayah hukum Sumatera Utara ini tidak dilengkapi dengan dokumen keimigrasian sehingga diamankan petugas Imigrasi dan aparat kepolisian," ujarnya.
Safawi mengatakan bahwa keberadaan orang asing yang tinggal di Rudenim Belawan ada yang hingga berbulan-bulan lamanya. Bahkan, masalah ini juga telah dilaporkan pihak Imigrasi ke perwakilan negara mereka yang ada di Jakarta.
Belum lagi, orang asing sebagai pencari suaka ke negara lain yang masuk atau nyasar ke Indonesia, seperti warga Myanmar dan Afghanistan. "Warga asing sebagai pencari suaka cukup banyak yang ditampung di Rudenim Belawan. Mereka difasilitasi oleh International Organization Migran (IOM)," kata Safawi.
Karena semakin banyak, maka keberadaan mereka di Rudenim Belawan mendapat pengawasan ekstra ketat dari petugas Imigrasi. Data yang diperoleh hingga 15 Juni 2012 menyebutkan sebanyak 131 warga asing yang berada di Rudenim Belawan, beberapa di antaranya Afghanistan (48 orang), Bangladesh (4 orang), Sri Lanka (7 orang), Pakistan (3 orang), Myanmar (54 orang) Afrika ( 1 orang), Somalia (4 orang), dan Thailand (2 orang).